Kamis 02 Nov 2023 09:02 WIB

Pemkot Yogyakarta Antisipasi Kasus Cacar Monyet

Singgih meminta agar masyarakat tidak panik jika terjangkit cacar monyet ini.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
ilustrasi virus cacar monyet
Foto: Pixabay
ilustrasi virus cacar monyet

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyakit cacar monyet atau monkeypox sudah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Tangerang, dan Bandung. Pemerintah Kota Yogyakarta pun mewaspadai penularan cacar monyet ini. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, saat ini memang belum ditemukan adanya kasus cacar monyet di Kota Yogyakarta. Meski begitu, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan cacar monyet di Kota Yogyakarta. 

Baca Juga

"Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengoptimalkan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan penyakit cacar monyet. Sampai saat ini belum ada yang terkonfirmasi di Kota Yogyakarta terkena cacar monyet," kata Singgih di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (1/11/2023). 

Singgih pun meminta agar masyarakat tidak panik jika terjangkit cacar monyet ini. Namun, Singgih meminta bagi yang memiliki gejala-gejala menyerupai cacar monyet untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat. 

Bahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan fasyankes untuk mencegah potensi penularan cacar monyet ini. Singgih menuturkan, seluruh rumah sakit maupun puskesmas di Kota Yogyakarta dapat melayani cacar monyet ini. 

"Itu (rumah sakit daerah dan puskesmas) akan jadi garda terdepan kita untuk memberikan layanan kesehatan. Silahkan masyarakat yang mempunyai keluhan, gejala-gejala menyerupai seperti cacar monyet dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," ucap Singgih. 

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya tambahan kasus cacar monyet di Indonesia pada Selasa (31/10/2023), menjadi 27 kasus. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa terdapat tiga kasus baru yang berasal dari DKI Jakarta. 

Berdasarkan domisili, dia menyebutkan terdapat 22 kasus aktif di DKI Jakarta, empat kasus aktif di Banten, dan satu kasus aktif di Bandung. "Seluruhnya menular melalui kontak seksual," kata Maxi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement