Kamis 02 Nov 2023 09:38 WIB

Antisipasi Cacar Monyet, RSUD SMC Tasikmalaya Siapkan Ruang Infeksi

RSUD SMC juga memiliki laboratorium yang disebut dapat mendeteksi cacar monyet.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Karikatur cacar monyet (monkeypox).
Foto: republika/daan yahya
Karikatur cacar monyet (monkeypox).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Sejumlah daerah di Jawa Barat mengantisipasi potensi penyebaran penyakit cacar monyet (monkeypox). Di Kabupaten Tasikmalaya, RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC) menyiagakan ruang penanganan kasus cacar monyet sebagai salah satu bentuk upaya antisipasi.

Kepala Seksi Pelayanan RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Sudaryan, mengatakan, hingga Rabu (1/11/2023) belum ada pasien kasus cacar monyet yang ditangani rumah sakitnya. Namun, RSUD SMC melakukan upaya antisipasi kemunculan kasus cacar monyet di Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga

“Salah satunya kami menyediakan ruang infeksi terpusat yang berkapasitas 35 tempat tidur. Kalau ada kasus cacar monyet, tentu akan ditempatkan di sana sebagian,” kata Sudaryan, Rabu (1/11/2023).

Sudaryan mengatakan, RSUD SMC juga memiliki instalasi laboratorium. Laboratorium itu disebut dapat digunakan mendeteksi kasus cacar monyet. “Insyaallah, dengan fasilitas (laboratorium) itu, kami sudah bisa identifikasi kasus itu,” kata Sudaryan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya juga meningkatkan kewaspadaan penyebaran kasus cacar monyet.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra sebelumnya mengatakan, Dinkes sudah memberi arahan ke setiap fasilitas kesehatan agar segera melaporkan ketika ada kasus yang mengarah ke cacar monyet. “Kewaspadaan sudah ditingkatkan,” kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Ahad (29/10/2023).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement