Kamis 02 Nov 2023 12:02 WIB

1.000 Anak Gaza akan Terima Perawatan Medis di Uni Emirat Arab

Hingga 1 November, ada 3.648 anak-anak di Gaza meninggal akibat serangan udara Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Anak-anak Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dirawat di sebuah rumah sakit di Rafah pada  23 Oktober 2023.
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Anak-anak Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dirawat di sebuah rumah sakit di Rafah pada 23 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Sebanyak 1.000 anak Palestina dari Jalur Gaza akan menerima perawatan medis di rumah sakit Uni Emirat Arab (UEA). Hal itu diumumkan setelah Presiden UEA Sheikh Abdullah bin Zayed melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Mirjana Spoljaric.

Dalam laporan yang diterbitkan Kamis (2/11/2023), kantor berita UEA, Emirates News Agency (WAM), mengungkapkan, sebanyak 1.000 anak yang akan menerima perawatan bakal didampingi keluarga mereka masing-masing. Mereka akan pulang ke Gaza setelah perawatan medis selesai dilakukan.

Baca Juga

Dalam percakapannya, Sheikh Abdullah dan Spoljaric turut mendiskusikan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza. “Mereka membahas pentingnya memungkinkan pengiriman bantuan dan bantuan medis yang aman, tanpa hambatan dan berkelanjutan kepada warga sipil di Gaza,” tulis WAM dalam laporannya.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan, hingga Rabu (1/11/2023) lalu, jumlah warga yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 8.805 jiwa, termasuk di dalamnya 3.648 anak-anak. Sementara korban luka telah melampaui 22 ribu orang.