Kamis 02 Nov 2023 12:53 WIB

Prabowo: Perang di Gaza Pengaruhi Ketentraman Rakyat Indonesia 

Kejadian yang menyangkut dunia Islam pasti berpengaruh kondisi psikologis masyarakat.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Foto: Dok Kemenhan
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut, penindasan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina mempengaruhi psikologis rakyat Indonesia. Pasalnya, mayoritas rakyat Indonesia punya kesamaan agama dengan warga Gaza, yang banyak menjadi korban akibat gempuran Israel.

"Perang di Gaza akan berpengaruh pada kita secara langsung, atau tidak langsung. Karena hampir 90 persen rakyat kita adalah Muslim dan kejadian yang menyangkut dunia Islam, pasti akan berpengaruh pada kondisi psikologis dan ketentraman rakyat kita," kata Prabowo di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023). 

Baca Juga

Prabowo menyampaikan hal itu ketika membuka 'Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia'. Acara tersebut dihadiri seribuan pimpinan TNI dari tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU. 

Prabowo mengatakan, perkembangan geopolitik dan geostrategis dunia yang cepat, berpengaruh pada banyak negara dunia, termasuk Indonesia. Untuk itu, ia memandang, perlu menyampaikan situasi tersebut kepada semua unsur pemerintahan.

"Ini saya pandang perlu, karena perkembangan dinamika geopolitik berkembang begitu cepat. Pengaruh di satu wilayah dunia yang kelihatannya jauh dari kita, di era sekarang pengaruhnya luar biasa pada seluruh dunia," kata Prabowo. 

Selain perang di Gaza, Prabowo juga menjelaskan dampak nyata perang di Ukraina. Salah satu yang paling terasa, lanjut Prabowo, adalah meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) dan pupuk. 

"Perang di Ukraina telah membuat pupuk menjadi mahal dan langka. Kalau pupuk mahal dan langka, akan mempengaruhi produksi pangan di sebagian besar dunia. Kalau produksi pangan terpengaruh, maka akan mengakibatkan destabilisasi politik," kata ketua imum DPP Partai Gerindra itu. 

Dalam kesempatan tersebut, gambaran situasi global juga dipaparkan oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, serta Chief Executive Officer E-System Solutions FZ-LLC Habib Boukharouba.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement