Kamis 02 Nov 2023 13:15 WIB

Produk Generik Kini Lebih Digemari daripada yang Bemerek, Kenapa?

Produk Generik yang paling populer adalah buah dan sayur segar.

Rep: Adysha Citra Ramadani / Red: Friska Yolandha
Seorang pembeli mengantongi belanjaannya (ilustrasi). Salah satu trik berhemat yang umum dilakukan adalah beralih dari produk bermerek ke produk
Foto: AP / Kathy Willens
Seorang pembeli mengantongi belanjaannya (ilustrasi). Salah satu trik berhemat yang umum dilakukan adalah beralih dari produk bermerek ke produk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 hingga perang di Ukraina telah memicu kenaikan harga sembako sejak 2020. Meski inflasi mulai melambat sejak September, banyak orang tetap berusaha untuk berhemat saat berbelanja.

Salah satu trik berhemat yang umum dilakukan adalah beralih dari produk bermerek ke produk "generik". Produk-produk "generik" ini pada dasarnya merupakan produk yang diproduksi oleh perusahaan retail atau toko dengan merek sendiri atau store brand (private label). Produk store brand biasanya hanya tersedia secara eksklusif pada cabang-cabang swalayan atau toko yang memproduksinya.

Baca Juga

Variasi produk store brand biasanya tidak jauh berbeda dengan variasi produk bermerek yang dijajakan di berbagai toko atau swalayan. Akan tetapi, produk store brand memiliki harga yang relatif lebih terjangkau.

Menurut laporan The New York Times, popularitas produk store brand saat ini mengalami peningkatan yang signifikan. Di beberapa toko, penjualan produk store brand bahkan bisa melampaui penjualan produk serupa yang bermerek.

Fenomena ini menggelitik sejumlah ahli untuk melakukan studi terhadap perilaku konsumen dalam berbelanja produk store brand dan produk bermerek. Studi ini menemukan bahwa jenis produk store brand yang diminati oleh konsumen saat ini adalah produk sembako.

"Store brand paling populer untuk produk buah dan sayur segar, dengan sekitar 66 persen konsumen memilih sayur dan buah segar dari store brand dibandingkan merek ternama," ujar peneliti Prof Joseph V Balagtas dan analis riset survei Elijah Bryant, seperti dilansir Yahoo! Life pada Selasa (31/10/2023).

Selain buah dan sayur segar, konsumen juga cenderung lebih memilih merek toko atau store brand untuk produk sembako lain. Sebagai contoh, makanan kalengan, beras, tepung, dan bahan pokok lain hingga produk yang tak mudah basi seperti sereal kemasan dan kopi.

Menurut Prof Jennifer Kaplan dari C16 Biosciences, versi store brand dari beragam produk tersebut lebih diminati karena dianggap cost effective. Konsumen bisa mendapatkan produk yang kualitasnya mirip dengan produk bermerek, tapi dengan harga yang lebih terjangkau.

Mengingat biaya hidup terus meningkat....

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement