REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi kecerdasan buatan (AI) sudah menjadi sorotan publik, khususnya sejak OpenAI merilis ChatGPT. Sejumlah perusahaan teknologi besar mulai meluncurkan produk serupa yang dinilai bisa membantu pekerjaan manusia.
Oleh karena itu, produk-produk AI mulai bermunculan di berbagai bidang, termasuk dalam ranah usaha. Managing Partner Red Asia Inc. Damon Hakim melihat pelaku usaha saat ini paling banyak membutuhkan strategi untuk marketing.
"Yang menjadi masalah adalah karena mereka tidak punya kemampuan strategi, mereka langsung eksekusi. Buru-buru buat konten media sosial lalu unggah. Ini kesannya seperti serabutan," kata Damon di acara konferensi pers peluncuran inisiatif Artificial Intelligence dari Red Asia Inc di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut dia, jika pelaku usaha memiliki strategi kuat akan membuat dampak pada penjualan mereka lebih bagus. Kekurangan pemahaman strategi marketing lanjut dia sebenarnya karena tidak ada kemampuan untuk bekerja sama dengan para ahli.