REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sudah memasuki pekan ketiga. Selama itu, ratusan korban jiwa dan bangunan telah runtuh akibat bom yang dijatuhkan tanpa henti.
Sedikitnya sudah 18 ribu ton bom dijatuhkan Israel sejak 7 Oktober 2023. Bom-bom tersebut diperkirakan sudah melebihi ledakan bom nuklir Hiroshima, Jepang, pada 1945.
Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (2/11/2023) kepala kantor media pemerintah, Salama Marouf, mengatakan, bom yang dijatuhkan 1,5 kali lipat dari kekuatan bom Hiroshima.
"Di Gaza, Israel telah menghancurkan 47 masjid dan menimbulkan kerusakan signifikan pada tiga gereja. di lebih dari 200.000 bangunan rusak, 32.500 di antaranya tidak dapat dihuni, 203 sekolah mengalami kerusakan parah, dan 45 sekolah kini tidak beroperasi sama sekali. Karena intensitas serangan, statistik belum lengkap," katanya.
Since October 7, the #Israel.i Air Force has dropped 18 thousand tons of explosives on the #Gaza Strip. pic.twitter.com/gtexOiRkcT
— Quds News Network (@QudsNen) November 1, 2023
Tak hanya itu, berdasarkan data Euro-Med Human Rights Monitor, pengeboman Israel di Gaza dari 7 Oktober hingga 31 Oktober 2023 telah membunuh 9.056 orang dengan 3.718 anak-anak, dan 1.929 perempuan. Sementara korban luka mencapai 21.980 dan 1.976 lainnya diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Serangan Israel juga telah menyebabkan 1,4 juta orang mengungsi secara internal. Pengeboman yang terus berlanjut itu telah menyebabkan 32 jurnalis gugur. Tenaga medis juga tidak luput dari serangan Israel. Sebanyak 111 tenaga medis meninggal dunia, dan 136 terluka.
Pengeboman Israel telah menghancurkan sejumlah fasilitas publik. Data Euro-Med menunjukkan, 44.300 bangunan hancur total dan 13.6100 rusak sebagian. Selain itu, 47 masjid dan tiga gereja hancur. Serangan yang terus membabi buta ini juga menghancurkan 147 sekolah, 513 fasilitas industri, 19 rumah sakit, 39 ambulans, dan 49 klinik. Selain itu, 87 kantor milik media juga ikut hancur.
These are the latest statistics of the Israeli genocide campaign in Gaza until yesterday, 31 October 2023, released by the Euro-Med Monitor.#GazaGenocide pic.twitter.com/H5AKL5vQhW
— Quds News Network (@QudsNen) November 1, 2023