REPUBLIKA.CO.ID, SAARLAND -- Bayern Muenchen lagi-lagi menjadi korban kejutan di pentas DFB Pokal. Die Bayern disingkirkan salah satu kontestan Divisi III Liga Jerman, Saarbrucken, di putaran kedua DFB Pokal pada musim ini, Kamis (2/11/2023) dini hari WIB.
Datang ke markas Saarbrucken di Stadion Ludwigspark, Muenchen tentu saja diunggulkan untuk bisa membawa pulang kemenangan dan melangkah ke babak selanjutnya. Klub tersukses di pentas Bundesliga Jerman itu pun unggul cepat via gol Thomas Mueller pada menit ke-16.
Saarbrucken, yang terakhir kali mentas di Bundesliga pada 1993, mampu menyamakan kedudukan via gol Patrick Sontheimer pada pengujung babak pertama. Tidak berhenti sampai di situ, Saarbrucken kembali merobek gawang Muenchen pada menit ke-90, tepatnya via gol Marcel Gaus.
Gol Marcel Gaus itu sudah cukup membawa Saarbrucken mengakhiri kiprah Muenchen di DFB Pokal. Tidak hanya itu, kekalahan ini sekaligus menjadi akhir dari laju tanpa kalah Muenchen di 13 laga terakhir, termasuk lima kemenangan beruntun di semua ajang.
Saarbrucken juga tercatat menjadi tim kedua yang mampu mengalahkan Die Bayern di 14 laga awal pada musim ini. Secara khusus, kekalahan ini juga memperpanjang rekor buruk Die Bayern kala tampil di DFB Pokal. Muenchen tercatat gagal lolos dari putaran kedua DFB Pokal tiga kali dalam empat musim terakhir.
Pascalaga, pelatih Muenchen, Thomas Tuchel, membantah anggapan soal adanya arogansi dari kubu Muenchen dalam menatap laga ini. Die Bayern dinilai menganggap remeh Saarbrucken. Anggapan ini tidak terlepas dari rotasi pemain yang dilakukan Muenchen di laga ini.
Eks pelatih Paris Saint-Germain (PSG) itu memilih untuk tidak menurunkan Harry Kane, Jamal Musiala, dan Kingsley Coman sebagai starter di laga ini. Coman dan Musiala baru diturunkan pada menit ke-60. Tidak hanya itu, Tuchel juga memberikan kesempatan pada pemain berusia 20 tahun, Frans Kraetzig, melakoni debut sebagai starter di laga ini.
''Kami tidak arogan atau memandang remeh laga ini. Mungkin ada 100 penjelasan atau tidak ada sama sekali (soal penyebab kekalahan ini),'' ujar Tuchel seperti dikutip Reuters, Kamis (2/11/2023).
Pelatih asal Jerman itu pun mengaku ikut bingung dan terkejut dengan kekalahan tim besutannya dari Saarbrucken. Menurut dia, tidak ada alasan yang cukup cerdas untuk bisa digunakan dalam menjelaskan penyebab kegagalan Die Bayern melewati adangan Saarbrucken di laga ini.
''Kami benar-benar kecewa karena kami ingin melaju ke babak final di Berlin. Namun, inilah yang terjadi. Kami harus memberikan selamat kepada lawan kami,'' kata mantan pelatih Chelsea itu.
Kekalahan ini pun rasanya datang pada momen yang kurang tepat buat Die Bayern. Pasalnya, di laga berikutnya, Die Bayern akan melakoni laga bertajuk Der Klassiker, kontra Borussia Dortmund, di lanjutan Bundesliga Jerman, akhir pekan ini.