REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara eks menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Djamaluddin Koedoeboen meminta Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) tidak mengistimewakan Ketua KPK Firli Bahuri. Menurut dia, semua masyarakat memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum.
"Saya kira enggak boleh (ada keistimewaan). Semua orang sama, setiap masyarakat memiliki kedudukan hukum yang sama," kata Djamaluddin kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (2/11/2023).
Djamaluddin menilai, Dewas KPK dibentuk untuk mengawasi kinerja pegawai lembaga antirasuah tersebut. Sehingga ia berharap ada ketegasan Dewas terhadap Firli dalam mengusut dugaan pelanggaran kode etik terkait pertemuan kliennya dengan purnawirawan jenderal Polri tersebut.
"Untuk itulah kita berharap, Dewas KPK juga punya taringlah untuk bisa menemukan sebuah fakta dan kebenaran, karena kan publik berhak untuk tahu," tegas dia.