Kamis 02 Nov 2023 19:55 WIB

Duta Besar: UEA dan Indonesia memiliki Visi yang Sama dalam Perubahan Iklim

UEA mendukung target Indonesia menghasilkan 23 persen listrik energi terbarukan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Energi terbarukan (ilustrasi). Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen untuk mendukung target Indonesia untuk menghasilkan 23 persen listrik dari energi terbarukan pada tahun 2025
Foto: VOA
Energi terbarukan (ilustrasi). Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen untuk mendukung target Indonesia untuk menghasilkan 23 persen listrik dari energi terbarukan pada tahun 2025

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Emirat Arab (UEA) akan menjadi tuan rumah konferensi iklim PBB sesi ke-28 (COP28) akhir bulan ini. Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdullah Salem AlDhaheri mengatakan UEA dan Indonesia memiliki visi yang sama mengenai pentingnya kolektivitas dan inklusivitas untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.

"Kedua negara telah mengeluarkan berbagai inisiatif dan proyek untuk mendorong kemitraan mereka untuk memainkan peran penting dalam mendorong respons kolaboratif global terhadap risiko perubahan iklim," katanya saat bertemu media di Kedutaan Besar UEA di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Baca Juga

Ia mengungkapkan UEA dan Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama di bidang Pengelolaan dan Konservasi Mangrove, pada bulan Februari 2021. Di bawah MoU tersebut, tambahnya, UEA dan Indonesia bekerja untuk meluncurkan program bersama yang bertujuan untuk mempelajari, menilai, mengelola, melindungi, dan memulihkan ekosistem bakau, termasuk studi tentang jasa ekosistem bakau, seperti penyerapan karbon dan ekowisata, serta penilaian ekonominya.

"Selain itu, kedua negara berupaya untuk membangun kapasitas di bidang-bidang yang relevan melalui transfer pengetahuan, pelatihan dan lokakarya teknis, serta publikasi bersama atas temuan dan pencapaian penelitian," kata AlDhaheri.

"Saat ini, UEA dan Indonesia berkolaborasi dalam membangun pusat penelitian mangrove internasional untuk mempromosikan mangrove sebagai solusi berbasis alam untuk memerangi perubahan iklim," tambanya.

Ia mengatakan selama COP27 pada bulan November 2022, UEA dan Indonesia juga mengumumkan peluncuran Aliansi Mangrove untuk Iklim (MAC).  Dipimpin oleh UEA dan Indonesia, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan dan mempercepat konservasi dan restorasi ekosistem mangrove untuk kepentingan masyarakat di seluruh dunia.

"Lima negara lainnya - India, Sri Lanka, Australia, Jepang, dan Spanyol - telah bergabung dengan Aliansi ini," katanya.

Ia menjelaskan MAC berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang peran bakau sebagai solusi perubahan iklim berbasis alam, dan, melalui para anggotanya, akan bekerja untuk memperluas dan merehabilitasi hutan bakau secara global.

"UEA berkomitmen untuk mendukung target Indonesia untuk menghasilkan 23 persen listrik dari energi terbarukan pada tahun 2025, dan 31 persen pada tahun 2030," katanya 

Rencananya, kata AlDhaheri, Presiden  Indonesia Joko Widodo  akan segera meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Fotovoltaik Terapung Cirata di bagian Waduk Cirata seluas 225 hektar di Jawa Barat. Pembangkit listrik itu  dibangun oleh Masdard dan PT PJB.

"Pembangkit listrik ini menghasilkan 145 MW, selain itu Masadr dan PLN Nusantara Power menandatangani perjanjian, pada bulan September 2023, untuk memperluas kapasitas pembangkit listrik tenaga surya terapung Cirata hingga 500 mega watt."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement