REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta warga menerapkan pola hidup sehat guna mencegah penyebaran penyakit cacar monyet atau monkeypox. Menurut Bey, saat ini dari tiga pasien positif satu orang masih dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Sementara dua pasien dinyatakan sembuh dan negatif.
"Jadi hari ini tinggal satu," ujar Bey di Gedung Sate, Bandung, Kamis (2/11/2023).
Selain menerapkan pola hidup sehat, kata Bey, semua pihak diminta menghindari kontak langsung dengan yang terinfeksi. Bey juga meminta tenaga kesehatan berhati-hati.
"Jadi para nakes ini harus betul-betul hati-hati, menggunakan masker dan lain sebagainya," katanya.
Meski penyebaran cacar monyet terbilang cepat, Bey mengatakan, pihaknya belum akan mengambil kebijakan pembatasan.
"Sampai hari ini intinya kita harua menjaga pola hidup sehat dan hindari kontak langsung. Jadi belum sampai ada pembatasan," katanya.
Bey memastikan Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan rumah sakit agar siap jika ada pasien yang terinfeksi atau bergejala. "Untuk RS-nya sudah diberi koordinasi Sehingga sudah siap untuk menerima seandainya ada yang terinfeksi atau bergejala," katanya.
Sebelumnya, Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa. Menurutnya, kasus Monkeypox pada dasarnya ditemukan pada orang yang dengan imunitas rendah atau daya tahan menurun, termasuk pada Orang dengan HIV/AIDS. Rochady meminta agar masyarakat tetap menjaga kesehatan tubuh.
"Diharapkan masyarakat umum menjaga imunitas nya dengan makanan diet seimbang dan olahraga serta minum suplemen vitamin," katanya.
Rochady berharap, masyarakat yang merasakan beberapa gejala yang mengarah pada penyakit Monkeypox segera melaporkan pada puskesmas atau dinas kesehatan di masing-masing kabupaten kota untuk mendapatkan penanganan.