Kamis 02 Nov 2023 21:36 WIB

PDIP Ungkap Kesepakatan Jokowi-Megawati pada 18 Maret

Pertemuan itu sendiri disebut Hasto berlangsung selama dua jam.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Kantor Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Foto: Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Kantor Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Jakarta, Rabu (11/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengungkapkan pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri pada 18 Maret 2023. Dalam pertemuan itu, turut hadir ia dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Dalam pertemuan tersebut, Hasto mengungkapkan bahwa Jokowi menyepakati pengusungan Ganjar Pranowo yang akan dideklarasikan oleh PDIP. Pertemuan itu sendiri disebutnya berlangsung selama dua jam.

Baca Juga

"Ada dua jam dengan Bu Mega, satu jam kami ikut mendampingi dengan Mas Pramono Anung. Di situ sebenarnya sudah disepakati untuk mencalonkan Pak Ganjar Pranowo," ujar Hasto di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Ia pun kemudian menyinggung pernyataan Jokowi soal pemimpin berambut putih. Jokowi menyatakan hal tersebut di acara relawan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung KArno pada 26 November 2022.

"Kan yang mengatakan rambut putih siapa? Kan itu dicatat oleh rakyat, tetapi seseorang bisa berubah, tapi kalau bagi Bu Mega, bagi kami, karena rakyat Indonesia itu juga kokoh," ujar Hasto.

"Konsistensi itulah yang ditangkap juga oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan kami semua sebagai karakter dari bangsa ini. Bangsa kita nggak pernah berubah-ubah, ketika ada yang berubah pasti ada tanda tanya," sambungnya.

Diketahui pada 18 Maret 2023, Hasto mengungkapkan bahwa Megawati menemui Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Lewat keterangan tertulisnya waktu itu, ia menyebut bahwa pertemuan yang berlangsung selama tiga jam itu disebut membahas berbagai persoalan bangsa dan membangun kesepahaman terhadap masa depan.

"Serta berbagai agenda strategis terkait kebijakan luar negeri menghadapi berbagai tantangan geopolitik, mendorong penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi, termasuk mewujudkan kedaulatan pangan, sebagai jalan Indonesia berdikari," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (18/3/2023).

Ungkapnya, pada dua jam pertama, pertemuan dilakukan secara khusus di tempat yang penuh dengan memori Megawati bersama Presiden pertama Soekarno. Bahkan, Megawati menceritakan beberapa hal yang tak pernah disampaikan ke publik.

"Ibu Mega menunjukkan berbagai hal yang bersifat untold story kepada Presiden Jokowi dan sekaligus menyampaikan bagaimana ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita Bung Karno bagi Indonesia dan dunia," ujar Hasto.

"Dalam pertemuan tersebut tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024," sambungnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement