Kamis 02 Nov 2023 23:39 WIB

Guru Besar UI Ungkap Cara Tingkatkan Kualitas Produk Manufaktur

Sektor industri manufaktur tetap kontributor paling besar dalam menopang perekonomian

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Myrna Ariati Mochtar sebagai guru besar bidang Ilmu Perlakuan Panas Fakultas Teknik (FT) UI. Pada pidato pengukuhannya, Myrna menjelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk manufaktur.
Foto: dok Humas UI
Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Myrna Ariati Mochtar sebagai guru besar bidang Ilmu Perlakuan Panas Fakultas Teknik (FT) UI. Pada pidato pengukuhannya, Myrna menjelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk manufaktur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Myrna Ariati Mochtar sebagai guru besar bidang Ilmu Perlakuan Panas Fakultas Teknik (FT) UI. Pada pidato pengukuhannya, Myrna menjelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk manufaktur.

Dia menjelaskan, tiga bulan pertama pada tahun 2023, sektor industri manufaktur tetap menjadi kontributor paling besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2023, yang sumbangsihnya hingga 16,77 persen. Meski begitu, kata dia, hal itu harus diimbangi dengan peningkatan efisiensi proses dan kualitas produk manufaktur.

"Berbagai metode harus terus diupayakan untuk mempertinggi kualitas dan efisiensi produksi industri manufaktur yang salah satunya melalui proses perlakuan panas," ujar Myrna dalam siaran pers, Kamis (2/11/2023).

Myrna menerangkan, dia turut meneliti model untuk memprediksi sifat mekanik material pada proses perlakuan panas berdasarkan data empiris. Hal tersebut diperoleh dari eksperimen dengan berbagai komposisi material, temperatur, dan waktu pemanasan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, model itu kemudian dilakukan validasi, perbandingan antara hasil perhitungan model matematik dan hasil eksperimen. Dari sana kemudian menunjukkan, model yang didapat memiliki kepresisian yang tinggi.

Itu berarti, metode pembentukan model berbasis data empiris itu dapat digunakan untuk memprediksi sifat kekerasan, kekuatan, perubahan dimensi material hasil laku panas pada berbagai parameter perlakuan panas, seperti temperatur, waktu, kecepatan pemanasan dan pendinginan.

Menurut dia, hasil yang akurat itu dapat menekan proses trial error dalam pengembangan produk industri manufaktur, maka dapat meningkatkan efisiensi proses dari segi biaya, waktu, energi, dan material. Hal itu menjadi bentuk nyata dari kolaborasi akademisi dan pelaku industri.

"Kami para akademisi tentunya berharap bersama pihak industri terus berkolaborasi, saling memberi manfaat. Kasus industri akan memperkaya pengetahuan kami dan penelitian bersama yang dilakukan dapat bermanfaat,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement