Jumat 03 Nov 2023 06:05 WIB

Riwayat Pendeta Yahudi Madinah Memeluk Islam pada Zaman Rasulullah

Yahudi adalah umat yang paling mengetahui tentang ciri-ciri Nabi Muhammad.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Sahabat Rasul
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Sahabat Rasul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdullah bin Salam merupakan seorang pendeta Yahudi yang tinggal di Madinah di masa kehidupan Rasulullah saw. Sebagai seorang pemimpin agama Yahudi, ia sangat mengetahui betul isi kandungan dalam kitab Taurat.

Di dalam Taurat isinya sangat terperinci bahwa kelak akan diutus seorang Nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad saw yang akan hijrah ke Madinah. Di hari awal-awal Nabi sampai di Madinah, Abdullah segera menemui Nabi saw untuk mengetahui secara langsung dan menguji Muhammad bahwa beliau benar-benar seorang nabi terakhir yang disebutkan dalam Taurat.

Baca Juga

Dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhasil dijawab dengan tegas dan lugas oleh Nabi saw, Abdullah bin Salam akhirnya bersyahadat dan memeluk Islam. Namun, dia khawatir dengan pengikutnya, karena Abdullah bin Salam mengetahui betul watak dan tabiat umat Yahudi yang suka berkhianat.

Abdullah mengatakan, “‘Ya Rasulullah, kaum yahudi ini kaum pendusta, yahudi memberikan kesaksian itu sendiri, tentang sifatnya yang suka bohong, ‘maka rahasiakan masuk Islamku ini, tapi panggil mereka semua ya Rasulullah, lalu tanyakan kepada mereka tentang kedudukanku, baru kemudian sampaikan bahwa aku sudah masuk Islam,’” kata Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramahnya, dikutip Republika pada Kamis (2/11/2023).

Setelah itu, para pemimpin agama Yahudi dikumpulkan di hadapan Rasulullah di masjid di Madinah. Sedangkan Abdullah bersembunyi di balik dinding tipis masjid. Dalam persembunyian itu, Abdullah mendengarkan bagaimana respons umatnya ketika Nabi Muhammad mengajak mereka agar beriman kepada Allah swt.

“Wahai yahudi, bertakwalah kamu kepada Allah, kamu tahu saya utusan Allah,” ujar Nabi Muhammad saw.

Yahudi adalah umat yang paling mengetahui tentang ciri-ciri Nabi Muhammad, laiknya seorang ibu yang langsung mengenali anaknya. Sebagaimana Allah sebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 146  “allazina aatainahumul-kitaaba ya’rifuunahuu kamaa ya’rifuuna abnaa ahum.”

“Orang-orang yang telah Kami anugerahi Kitab (taurat dan injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri.”

Menurut ustadz Khalid Basalamah...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement