Jumat 03 Nov 2023 07:20 WIB

Drone Rusia Memicu Kebakaran di Kilang Minyak Ukraina

Kilang Kremenchuk yang telah berkali-kali menjadi sasaran serangan Moskow

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Petugas pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara Ukraina bekerja untuk memadamkan api di sebuah pusat perbelanjaan yang terbakar setelah serangan roket di Kremenchuk, Ukraina, Senin malam, 27 Juni 2022.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Petugas pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara Ukraina bekerja untuk memadamkan api di sebuah pusat perbelanjaan yang terbakar setelah serangan roket di Kremenchuk, Ukraina, Senin malam, 27 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Serangan drone Rusia memicu kebakaran di kilang minyak Kremenchuk, Ukraina tengah dan memutus aliran listrik di tiga desa. Sementara laporan dari medan perang mengatakan pasukan Ukraina memukul mundur serangan Rusia di sektor-sektor garis depan di bagian timur dan timur laut.

Kilang Kremenchuk yang telah berkali-kali menjadi sasaran serangan Moskow. Kepala administrasi militer wilayah Poltava Filip Pronin mengatakan kilang tersebut tidak beroperasi dan kebakaran sudah berhasil dipadamkan. Tingkat kerusakannya belum diketahui.

Baca Juga

Angkatan Udara Ukraina mengatakan pertahanan udara menembak jatuh 18 dari 20 drone dan sebuah rudal yang ditembakkan Rusia Rabu (1/11/2023) malam sebelum mencapai target dalam sebuah serangan yang bertujuan untuk menyerang infrastruktur militer dan infrastruktur penting.

"Fokus serangan adalah wilayah Poltava, diserang dalam beberapa gelombang," kata juru bicara Angkatan Udara Yuriy Ihnat di televisi nasional Ukraina, Kamis (2/11/2023).

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukannya menangkis delapan serangan Rusia di dekat Kupiansk di timur laut, lima di dekat kota Bakhmut dan lima di bagian selatan di dekat Avdiivka, yang merupakan titik fokus serangan Rusia sejak pertengahan Oktober.

Sebuah video yang diunggah militer Ukraina menunjukkan pasukannya menghancurkan sistem penyembur api Rusia di dekat Avdiivka. Dilaporkan serangan itu dapat diamati hingga puluhan kilometer.

Dalam artikel yang diunggah di internet pengamat militer Oleksandr Kovalenko mengatakan sekitar 40.000 tentara Rusia kini berkumpul di luar Avdiivka, yang dianggap sebagai simbol perlawanan Ukraina.

"Meski telah mengalami kekalahan, komando Rusia masih berniat untuk merebut Avdiivka, yang kini menjadi tujuan politis, bukan taktis," tulis Kovalenko.

Juru bicara militer Ukraina di wilayah selatan Natalia Khomeniuk mengatakan pasukan Rusia menjatuhkan 20 bom udara di wilayah Kherson dari posisi yang mereka kuasai di tepi timur Sungai Dnipro setelah meninggalkan kota utama di wilayah itu tahun lalu. Pasukan Rusia menggempur tepi barat sungai hampir setiap hari.

Dalam unggahan di aplikasi kirim-pesan Telegram, Kementerian Energi Ukraina mengatakan tiga desa di wilayah Poltava kehilangan aliran listrik setelah kabel listrik dan fasilitas infrastruktur yang tidak disebutkan namanya rusak.

Gubernur Poltava Andriy Raikovych mengatakan saluran listrik kereta api rusak akibat puing-puing yang berjatuhan di wilayah Kirovohrad tengah, namun kerusakan tersebut dengan cepat diperbaiki.

Militer Ukraina mengatakan Rusia melakukan serangan rudal lainnya di wilayah Poltava dan wilayah Odesa selatan pada hari Rabu, dan dua rudal di wilayah Odesa berhasil dijatuhkan.

Laporan dari medan pertempuran belum dapat diverifikasi secara independen. Rusia belum memberikan komentar atas laporan Ukraina tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menghantam pasukan dan peralatan Ukraina di desa-desa di selatan Bakhmut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement