Jumat 03 Nov 2023 16:06 WIB

Din Syamsuddin Sebut Pasangan AMIN Adalah Koalisi Muhammadiyah-NU

Anies dan Muhaimin merupakan cucu dari tokoh pergerakan nasional.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (kiri) saat menerima kunjungan dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (kanan) bersama perwakilan ormas islam di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/11/2023). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi sekaligus memberikan dukungan kepada bakal capres dan cawapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres Pemilu 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (kiri) saat menerima kunjungan dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (kanan) bersama perwakilan ormas islam di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/11/2023). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi sekaligus memberikan dukungan kepada bakal capres dan cawapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersilaturahmi dengan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga bakal cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Dalam pertemuannya, Din berseloroh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' adalah koalisi Muhammadiyah-Nahdlatul Ulama (NU).

 

Baca Juga

"Dari sudut kriteria, ini bukan suatu kebetulan. Saya ditanya 'kapan terjadi Indonesia dipimpin tokoh NU dan Muhammadiyah?' Saya jawab begini, 'Cak Imin itu tokoh NU, Mas Anies bisa lah dianggap dari Muhammadiyah. Ini sudah terjadi koalisi Muhammadiyah-NU," kata Din di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).

 

Din menyebut bahwa, baik Anies maupun Imin, merupakan cucu dari tokoh pergerakan nasional. Anies merupakan cucu AR Baswedan yang merupakan tokoh nasional yang merupakan warga Muhammadiyah. Adapun Cak Imin adalah cucu dari Kyai H Wahab Chasbullah dan Bisri Syansuri, yang juga tokoh pergerakan nasional dan tokoh NU.

 

"Ormas-ormas Islam termasuk NU dan Muhammadiyah punya wawasan tengah atau wasatiyah. Ini maksud kami datang, untuk apresiasi terhadap ijtihad politik," ujar dia.

 

"Tapi kepada para tokoh agama lain, ini bukan wawasan sekternianisme. NU dan Muhammadiyah pilar dari bangsa dan negara Indonesia, jadi enggak perlu khawatir karena turut membangun bangsa dan negara," terangnya.

 

Dalam kesempatan itu, Din bersama para pimpinan ormas Islam yang hadir di DPP PKB menunjukkan dukungannya terhadap AMIN dari Koalisi Perubahan dalam Pilpres 2024 mendatang. Adapun Koalisi Perubahan meliputi PKS, PKS, dan Partai Nasdem.

 

"Ini bagian dari silaturahmi kita, sebelumnya sudah ke DPP PKS (Kamis, 26 Oktober 2023), hari ini ke DPP PKB dan Insya Allah hari Senin, 6 November 2023 akan datang ke DPP Partai Nasdem, Insya Allah ketua umumnya langsung yang akan menerima," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement