REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Dakwah Nabi Luth AS yang ditentang oleh umatnya akhirnya menimbulkan murka Allah. Azab pun diturunkan kepada kaum homoseksual yang pada akhirnya membinasakan mereka.
Dosa apa saja kiranya yang membuat Allah murka dan menurunkan azab kepada kaum Nabi Luth?
Dalam buku Ensiklopedia Wanita Alquran disebutkan, kaum Sodom tempat di mana Nabi Luth diutus memiliki perangai yang keji serta kebiasaan buruk. Mereka tidak mau menyembah Allah, kerap berbuat keji, dan menyukai sesama jenis.
Kebiasaan buruk kaum Nabi Luth AS seperti laki-laki menyukai laki-laki adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Allah SWT.
Lebih buruknya lagi, kaum Sodom bahkan tidak menganggap bahwa hubungan homoseksual bukanlah sesuatu yang merupakan perbuatan mungkar.
Di samping itu, kaum Sodom pun tak asing dengan jenis kemaksiatan lainnya, seperti membegal, mengkhianati kawan, membajak harta orang lain, tidak mengembalikan barang pinjaman, hingga tak memiliki lagi rasa malu. Sehingga dapat dikatakan, moral kaum Sodom benar-benar telah hilang. Mereka merugikan diri mereka sendiri, orang lain, serta alam semesta.
Maka tak heran, Allah menurunkan azab kepada kaum Sodom. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran surah asy-Syuara ayat 173-174, "Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman."
Meski demikian, anak-anak Nabi Luth yang bernama Rita dan Za’wara yang mukmin dan suci diselamatkan Allah. Keduanya diselamatkan Allah dari azab yang dahsyat saat empat wilayah kaum Nabi Luth dihancurkan.
Bahkan istri Nabi Luth AS sendiri termasuk ke dalam orang-orang yang binasa. Meski demikian, malaikat menyampaikan kepada Nabi Luth bahwa Allah SWT menyelamatkannya dan kedua putrinya dari azab dan kehancuran.
Berita para malaikat itu sebagaimana yang disebutkan Allah dalam Alquran surah al-Hijr ayat 56 berbunyi, “Qala wa man yaqnathu min rahmati Rabbihi illa ad-dhaalluna." Yang artinya, “Dan berkata: tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat."