REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Pemuda dan Mahasiswa Islam menyerbu Gedung Sate menuntut pemerintah untuk melakukan langkah konkret dalam membantu Palestina. Pasalnya, saat ini, rakyat Palestina semakin banyak yang menjadi korban gempuran kebiadaban Israel.
Menurut Koordinator Aksi Rafli, saat ini tidak cukup dari pemerintah hanya memberi kecaman. Namun, harus ada respons reaktif yang dilakukan dalam menjaga perdamaian di Palestina.
"Apalagi, perang telah berlangsung 28 hari dan merenggut lebih dari 9.000 nyawa di Palestina akibat ulah Israel," kata dia, Jumat (3/11/2023).
Rafli meminta, Genosida yang dilakukan Israel harus segera dihentikan. Salah satunya, dengan bantuan pemerintah Indonesia. Sekaligus mengembalikan perdamaian di Palestina.
Dia mengatakan, tujuan aksi jelas perdamaian tanggung jawab sosial semua. Kedua sebagai kaum Muslimin juga tanggung jawab semua.
"Tujuan kita hari ini adalah bahwa kita bersama Palestina. Komitmen terkait perdamaian harus digaungkan. Menuntut keras memutus semua hubungan diplomasi (dengan Israel). Kemudian mengirimkan pasukan ke Palestina sebagai upaya membebaskan kaum Muslimin," ujar Rafli.
Rafli pun menyayangkan banyak negara hanya berdiam diri, termasuk Indonesia karena seolah berat untuk turun tangan membantu Palestina. Oleh karena itu, Rafli berharap, melalui aksi yang dilakukan dapat menggerakkan hati pemerintah untuk membantu menghentikan perang antara Palestina dan Israel.
"Ketika di sisi lain ada hukum internasional, seolah tidak berlaku untuk Israel. Seolah kemudian kebal hukum. Apakah kecaman saja? Palestina butuh upaya konkret," katanya.