REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum penyayi Britney Spears secara resmi merilis memoar debutnya The Woman in Me pekan lalu, beberapa kutipan dalam buku yang memiliki 275 halaman itu mencuri perhatian warga internet. Rasa penasaran pembaca membuat penjualan memoar tersebut telah terjual 1,1 juta eksemplar di AS dalam tujuh hari pertama setelah buku tersebut dirilis, menurut Associated Press.
Sekarang, Spears siap merayakan pencapaian tersebut. Penyanyi “Sometimes” itu mengaku telah mencurahkan segenap hati dan jiwanya saat menggarap memoar.
“Saya berterima kasih kepada penggemar dan pembaca saya di seluruh dunia atas dukungan mereka yang konsisten,” kata Spears berbagi dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu melalui Simon & Schuster’s Gallery Books, dikutip dari Rolling Stones, Jumat (3/10/2023).
Spears awalnya mulai merayakan capaian ini dengan penggemar di Instagram satu hari setelah bukunya dirilis. Dia meyakini The Woman in Me telah menjadi memoar selebriti dengan penjualan tercepat dalam sejarah.
Namun, rupanya angka yang dicapai Spears bukanlah yang terbesar, sehingga ia akhirnya menghapus postingan tersebut. Namun, kesuksesan sebenarnya dari buku ini adalah pada fungsinya dalam membantu Spears mendapatkan kembali narasinya sendiri.
Melalui memoarnya, Spears secara blak-blakan memerinci kisah seputar kehidupan dan kariernya yang sebelumnya sangat mengandalkan spekulasi dan sumber kedua. Itu termasuk pengungkapan tentang aborsi yang dia lakukan saat berkencan dengan Justin Timberlake atau hubungannya yang rumit dengan saudara perempuannya Jamie Lynn.
Kemudian tentang hal mengerikan selama 13 tahun di bawah konservatori yang menurutnya sering menyebabkan dia kembali ke pola pikir seperti anak kecil.
Beberapa hari sejak peluncurannya, memoar tersebut menjadi sorotan di dunia maya hingga muncul versi buku audio. Spears menarasikan pendahuluannya, tetapi sisa bukunya dinarasikan dengan senang hati oleh Michelle Williams.
“Sebagian besar isinya berasal dari 20 tahun yang lalu. Saya telah move on dan ini menjadi awal yang indah,” tulis Spears di Instagram beberapa hari sebelum memoar tersebut dirilis.
Memoar Spears ditulis selama sisa hidupnya. Bagaimanapun, isinya berisikan hal baik maupun yang buruk yang terjadi dalam hidupnya.
“Ini sebenarnya adalah buku yang saya tidak tahu perlu ditulis, meskipun beberapa orang mungkin tersinggung, buku ini telah memberi saya penutup dalam segala hal demi masa depan yang lebih baik,” kata Pelantun “Toxic” itu. Santi Sopia