Jumat 03 Nov 2023 17:37 WIB

Dirjen Bina Adwil Apresiasi Kolaborasi Kadin dan Apkasi Tangani Masalah Persampahan

Tata kelola sampah berbasis enterpreunership menjadi peluang investasi ke depan.

Red: Agus Yulianto
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dr Safrizal ZA.
Foto: dok. Republika
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dr Safrizal ZA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dr Safrizal ZA menyatakan, sampah merupakan masalah klasik sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Bertambahnya jumlah sampah terkait erat dengan pertambahan  penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan pola konsumsi masyarakat.

"Data menunjukkan, Indonesia menghasilkan 35,83 juta ton timbunan sampah sepanjang tahun 2022. Volume timbunan sampah naik 21,7 persen dibandingkan tahun 2021," ujar Safrizal, disela pidato pembukaan Indonesia International Waste Treatment Technologi 2023 Forum & Expo (IIWT'23) di Jakarta.

Safrizal menjelaskan, dari segi jenisnya, mayoritas timbulan sampah nasional pada 2022 berupa sampah sisa makanan dengan porsi 40,7 persen, sampah plastik 18 persen, kayu/ranting 13 persen, kertas/karton 11,3 persen dan sampah lainnya 7,1 persen. Sedangkan berdasarkan sumber timbulan sampah mayoritas sampah nasional berasal dari rumah tangga yakni 38,4 persen, pasar tradisional 27,7 persen, kawasan komersial/industri 14,4 persen dan sumber lain ,3,2 persen.

"Dari jumlah timbunan sampah sebesar 26.262.141 ton/tahun baru 64,4 persen  (16.912.207,41 ton/tahun) yang terkelola sedangkan  35,6 persen (9.349.933,82 ton/tahun) yang belum terkelola dengan baik" ujar Safrizal.