REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, di Persemaian Mentawir, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Kamis, (2/11/2023) menerima 100 CEO. Di sana 100 CEO melakukan observasi persemaian, dan menerima penjelasan sejumlah hal terkait persemaian dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) selain berfoto lapangan bersama-sama Presiden dan para CEO.
Di lapangan, Presiden Jokowi menjelaskan pemerintah berupaya membangun kawasan IKN sebagai forest city dan Kalimantan yang hijau secara luas. Upaya tersebut dimulai dengan membangun persemaian yang mampu menyediakan bibit pohon dalam jumlah besar, Persemaian Mentawir ini mampu memproduksi bibit dengan kapasitas 15 juta hingga 16 juta bibit per tahunnya.
Berbagai jenis bibit tanaman yang ada di Persemaian Mentawir disiapkan nantinya ditanam di kawasan IKN. Selain itu, bibit-bibit tersebut juga akan didistribusikan ke seluruh wilayah Kalimantan sebagai bagian dari upaya pemulihan lingkungan melalui penanaman penghijauan.
Dengan dukungan suplai bibit tanaman dari Persemaian Mentawir, IKN nantinya akan menjadi ibu kota baru yang lebih hijau, begitu juga dengan Kalimantan secara luas.
Sebelumnya ketika mendampingi Presiden Jokowi meninjau Persemaian Mentawir Menteri Siti menjelaskan, Persemaian Mentawir dibangun atas kerja sama dan kolaborasi berapa pihak yaitu KLHK, PUPR, PLN, Telkom dan perusahaan ITM Indo Tambang Megah group. Persemaian ini dapat memproduksi bibit dengan kapasitas 15 hingga 16 juta dalam setahunnya.
"Dibangun cukup lama sejak bulan Juli tahun lalu karena medan yang cukup berat dalam hal cut and fill, sekarang sudah jadi dengan bangunan Mother Plant House Area sebanyak 3 blok, Production House dan Pumping House, Germination House Area 6 blok yang masing-masing blok terdapat 3 bay. Ada sistem penyiraman di dalamnya, ada Aclimatization House Area sebanyak 6 blok yang masing-masing 3 bay dan ada Open Growth Area sebanyak 18 blok. Itu sudah jadi semua," papar Menteri Siti melalui siaran pers, Jumat (3/11/2023).
Menteri Siti juga mengungkapkan bahwa sarana dan prasarana juga sudah memadai, seperti jalan lingkungan sudah dibangun, embung, serta solar panel untuk tenaga listrik yang akan mendukung listrik dari PLN. Bangunan pendukung lainnya seperti kantor, mushola dan perumahan karyawan, sudah selesai dan perapihan dengan taman, pintu gerbang, dan sebagainya sedang terus dilakukan menjelang peresmiannya.
Saat ini di dalam Persemaian Mentawir telah terdapat sekitar 3,98 juta bibit dari rencana 15-16 juta kapasitasnya. Bibit yang telah ada antara lain tanaman kayu seperti belangeran, ulin, meranti, balsa, gaharu, nyatoh, nyamplung, tengkawang, jabon, dan sebagainya.
Kemudian, terdapat juga tanaman hasil hutan bukan kayu, seperti aren, cempedak, duren, jengkol, petai, mangga, manggis, alpukat, dan sirsak, serta tanaman estetika seperti tanjung, flamboyan, tabebuya, dan pucuk merah.
"Persemaian Mentawir punya arti sangat penting dan dikontrol langsung oleh Bapak Presiden, sebagai penanda bahwa membangun IKN dilaksanakan dengan orientasi hijau. Oleh Bapak Presiden telah ditegaskan sejak awal 2021 persiapan, dan mulai konstruksi persemaian di 2022 hingga sekarang kegiatan konstruksi di IKN," tegas Menteri Siti.
Menteri Siti menyinggung perubahan iklim yang nyata dan ancamannya telah dirasakan seperti udara panas, bahkan beberapa negara kebakaran hebat dan juga belahan negara lain banjir yang dahsyat. Perubahan iklim itu terjadi terutama karena emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang sering diukur dengan CO2.
"CO2 secara alamiah menjadi bagian dari proses fotosintesis oleh pohon atau tanaman yang diserap dari udara dan berfotosintesis menjadi cadangan energi dan makanan untuk tanaman menjadi bertumbuh. Jadi ada hubungan antara tanaman dan penyerapan CO2 atau emisi karbon," ungkap Siti.