Jumat 03 Nov 2023 21:13 WIB

Rekind Satu-satunya Perusahaan EPC Nasional Berbasis 3D Design System

Rekind memang dikenal perusahaan EPC pertama yang memulai menggunakan 3D tools.

Red: Gita Amanda
 PT Rekayasa Industri (Rekind) merupakan satu-satunya perusahaan EPC (Engineering, Procurement, Construction) nasional yang mengembangkan tools berbasis 3D Integrated System.
Foto: Rekind
PT Rekayasa Industri (Rekind) merupakan satu-satunya perusahaan EPC (Engineering, Procurement, Construction) nasional yang mengembangkan tools berbasis 3D Integrated System.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rekayasa Industri (Rekind) merupakan satu-satunya perusahaan EPC (Engineering, Procurement, Construction) nasional yang mengembangkan tools berbasis 3D Integrated System. Bahkan, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu, di tanah air juga dikenal sebagai pioner dalam mengembangkan tools tersebut. Makanya, tidak heran jika Rekind dijuluki perusahaan EPC lokal ‘rasa’ internasional. 

Ungkapan itu diamini Yusairi  Direktur Operasi dan Teknologi/Pengembangan Rekind. Diakuinya, sejak dahulu Rekind memang dikenal perusahaan EPC pertama yang memulai menggunakan 3D tools ini. Rekind memiliki engineer terbaik di bidangnya masing-masing, dan telah menjadi benchmark bagi banyak perusahaan EPC nasional.

Baca Juga

"Saya memastikan implementasi 3D Integrated System Rekind tidak kalah unggul dibandingkan perusahaan EPC asing sekalipun,” kata Yusairi,  mengapresaisi raihan 2 penghargaan Rekind di ajang Asian Downstream Summit & Asian Refining Technology Conference 2023.

Menurutnya, apresiasi ini pantas diberikan kepada Tim 3D Design System Rekind, karena capian tersebut merupakan penghargaan internasional ke-15 kalinya, disamping 5 penghargaan nasional yang sudah dicapai sebelumnya. Luar biasa, 20 penghargaan dalam kurun waktu kurang lebih 10 tahun, capaian itu merupakan buah atas kerja keras Rekind dalam mengembangkan tools berbasis IT.

“Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas prestasi yang kita raih dan membuat kita menjadi langganan penerima penghargaan baik di ajang nasional maupun internasional. Tapi yang tidak kalah penting dari capaian ini adalah bagaimana kita mampu menjaga konsistensi atas inovasi yang sudah kita kembangkan sejak 10 tahun lalu tersebut,” kata Yusairi.

Apresiasi positif atas penghargaan tersebut, juga datang dari Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih. Capaian prestasi itu sebagai bentuk gambaran perjuangan seluruh insan Rekind untuk bisa bangkit dari kondisi yang penuh tantangan berat.

Yani meyakini prestasi yang dicapai Rekind ini juga mampu menunjukkan kepada masyarakat luar Rekind merupakan perusahaan lokal berkelas dunia. Berangkat dari prestasi itu, kemampuan Rekind di bidang 3D Integrated System rencananya akan dikembangkan lebih advanced terintegrasi dengan tools lainnya sebagai bagian dari transformasi perusahaan. 

“Kemampuan 3D Engineer Rekind telah menghasilkan berbagai inovasi yang kami terapkan di bidang  konstruksi maupun manajemen proyek. Apa yang sudah dikembangkan sekarang oleh tim 3D Design bisa ditularkan  kepada rekan-rekan khususnya millenial. Ke depannya 3D Engineer  tidak hanya jago kandang, dan bekal kemampuannya juga dapat diimplementasikan pada disiplin lainnya,” kata Yani.  

Seperti diketahui, dalam event Asian Downstream Summit & Asian Refining Technology Conference 2023, Rekind dipercaya memperoleh penghargaan Young Engineer Award dan Downstream Project of the Year melalui JTB Gas Development Project. Pengerjaan proyek ramah lingkungan dan dikenal punya tingkat kesulitan tingggi tersebut mampu diselesaikan Rekind melalui dukungan teknologi berbasis 3D Integrated System.

Diakui Yani, untuk mengurai, mengontrol dan mengelola kompleksitas aktivitas EPC (khususnya piping), diperlukan suatu sistem yang teritegrasi mulai dari hulu (engineering) sampai ke hilir (construction). 

Di sisi lain 3D Integrated System Rekind juga bermanifestasi dalam mendukung pemasangan boiler module di Proyek RDMP Balikpapan melalui rigging animasi tiga dimensi. Rekind juga tengah mempersiapkan next generation dari 3D yang dapat mempercepat serta menghemat waktu pengerjaan proyek seperti penerapan Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelligence (AI).

Teknologi augmented reality akan mengintegrasikan model 3D dengan kondisi nyata di lapangan. Teknologi ini dapat digunakan pada proses tagging komponen dan membantu monitoring proses konstruksi. Dengan augmented reality ini maka akan lebih cepat dan fleksibel mengetahui potensi kesalahan posisi secara nyata, menentukan workfront (alur pekerjaan konstruksi) dan memudahkan proses inspeksi komponen krusial di lapangan.

“3D Integrated System sangat mendukung terwujudnya pabrik-pabrik berkualitas dan berteknologi tinggi yang dibangun Rekind. Langkah ini merupakan bagian dari tahapan inovasi kami menuju Leap of Digital melalui beragam pengembangan yang dilakukan Rekind,” ujar Yani bangga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement