Jumat 03 Nov 2023 23:58 WIB

Guru Besar UPH: Akuntan Publik Berperan Penting Kurangi Manipulasi Laporan Keuangan

Auditor eksternal memiliki peran sebagai salah satu gatekeeper keuangan korporasi

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Universitas Pelita Harapan (UPH) mengukuhkan guru besar ke-28, Antonius Herusetya, di Kampus UPH, Tangerang, Jumat (3/11/2023). Dalam orasi ilmiahnya, dia menyoroti peran penting dari akuntan publik (AP) dalam mengurangi skandal manipulasi laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia.
Foto: Dok Republika
Universitas Pelita Harapan (UPH) mengukuhkan guru besar ke-28, Antonius Herusetya, di Kampus UPH, Tangerang, Jumat (3/11/2023). Dalam orasi ilmiahnya, dia menyoroti peran penting dari akuntan publik (AP) dalam mengurangi skandal manipulasi laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali mengukuhkan guru besarnya. Kali ini, Antonius Herusetya, dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Akuntansi Keuangan dan Audit. Dalam orasi ilmiahnya, dia menyoroti peran penting dari akuntan publik (AP) dalam mengurangi skandal manipulasi laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia.

“Auditor eksternal memiliki peran sebagai salah satu gatekeeper pada rantai pemasok laporan keuangan korporasi. Terjadinya manipulasi pelaporan keuangan di Indonesia, tidak terlepas dari peran auditor eksternal yang melakukan audit atas laporan keuangan,” ujar Antonius dalam orasi ilmiahnya di Kampus UPH, Tangerang, Jumat (3/11/2023).

Dia mencatat, ada enam skandal manipulasi dalam lima tahun terakhir yang mengindikasikan permasalahan dalam pelaporan keuangan perusahaan terbuka di Indonesia. Menurut dia, adanya kasus-kasus seperti itu mengindikasikan telah terjadi penurunan dalam kualitas audit di Indonesia.

Antonius juga menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi AP dan KAP di Indonesia dalam mengatasi skandal pelaporan keuangan terbaru. Di satu sisi, kata dia, AP dan KAP di Indonesia perlu memiliki auditor yang kompeten dan berkualifikasi tinggi untuk mendeteksi kecurangan dalam pelaporan keuangan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mendidik calon auditor pada masa kuliah dengan pendidikan etika profesi dan antikorupsi.

"AP dan KAP harus memiliki integritas tinggi dan bersedia melaporkan kecurangan atau ketidakbenaran dalam pelaporan keuangan kepada pihak yang bertanggung jawab dalam tata kelola entitas. Kecurangan dalam pelaporan keuangan yang melibatkan AP seharusnya bisa diminimalkan jika calon auditor mendapatkan pendidikan etika profesi dan antikorupsi selama masa kuliah," ungkap Antonius.

Di sisi lain, jumlah tenaga auditor eksternal di Indonesia masih sangat terbatas. Sementara permintaan jasa audit terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal itu membuat perusahaan sulit menemukan KAP dengan auditor berkualifikasi AP yang memadai. Dia juga menekankan, pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dapat menjadi peluang dan kunci keberhasilan auditor di masa depan.

"Dengan perkembangan teknologi inovatif dan otomatisasi seperti AI, profesi akuntansi dan audit menghadapi perubahan signifikan di tingkat dasar. Namun, auditor dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka, memungkinkan auditor untuk berfokus pada pemikiran strategis,” kata dia.

Sebab itu, kata Antonius, calon auditor di masa depan perlu memperoleh pendidikan akuntansi yang mencakup kemampuan audit berbasis data analitik agar pemanfaatan AI dapat menjadi peluang dan kunci keberhasilan. Melalui penelitiannya, dia berharap AP dan KAP dapat terus menjaga martabat profesi, membangun kepercayaan publik, dan melindungi kepentingan masyarakat.

“Sehingga profesi auditor di Indonesia semakin berkembang dan dihormati oleh semua pemangku kepentingan,” jelas dia.

Dosen Program Studi (Prodi) Akuntansi UPH itu resmi dikukuhkan pada 3 November 2023 di UPH Kampus Lippo Village. Dia dikukuhkan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tanggal 14 September 2023. Antonius merupakan Guru Besar ke-28 yang dimiliki UPH.

Pada kesempatan itu, Rektor UPH Jonathan L Parapak mengatakan, UPH bersyukur Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mendapat profesor tambahan. Dia berharap ke depan bisa semakin banyak guru besar yang lahir di UPH. Menurut dia, lahirnya para guru besar memberikan semangat dan mendorong bagi para dosen lainnya untuk berkontribusi bagi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

“Banyaknya Guru Besar yang lahir di UPH adalah wujud komitmen kami untuk mengantarkan UPH go international. Kiranya, Prof Antonius dapat terus mengabdi dan terus meningkatkan pendidikan di Indonesia,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement