REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menargetkan sebanyak 20 ribu pernak-pernik Piala Dunia U-17 dengan logo komposit yang produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat laris terjual di pasaran.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menyebut sejauh ini sekitar 5.000 pernak-pernik Piala Dunia U-17 hasil produksi para pelaku UMKM sudah terjual.
Sejumlah pernak-pernik dengan logo komposit yang diproduksi, di antaranya gantungan kunci, bantal, kaos, dan gelas. Pemasaran ditempatkan di Surabaya Kriya Gallery (SKG) serta hotel.
Cak Eri, sapaan akrabnya, menyampaikan pemasaran terus dimaksimalkan agar target tersebut bisa secepatnya tercapai.
Karenanya, Pemkot Surabaya nantinya menempatkan satu gerai pernak-pernik di pedestrian di depan SKG Siola, Jalan Tunjungan. "Barangnya macam-macam, cuma satu booth-nya di sana," ujarnya.
Diketahui logo komposit bernama 'Sulo dan Bolo' yang dicetak di setiap barang-barang hasil UMKM merupakan desain dari pemkot yang terlebih dahulu diajukan untuk mendapatkan persetujuan FIFA.
Setelah disetujui, pemkot pun langsung melakukan produksi dengan melibatkan sejumlah UMKM. "Logo yang dibuat pemkot diberikan dan ditanyakan kepada FIFA, kita diperbolehkan baru cetak," kata dia.
Di sisi lain, Eri optimistis barang-barang bercorak Piala Dunia U-17 bisa menjadi buruan masyarakat, khususnya para suporter dari tim peserta kompetisi kejuaraan dunia kelompok usia untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.
"Orang mengenang ini salah satu bentuk bantal atau mug yang merupakan suvenir Piala Dunia. Menurut saya masih bisa dijual, karena bukan makanan, artinya tahan lama," kata dia.
Diketahui, pembukaan Piala Dunia U-17 berlangsung di Kota Surabaya, tepatnya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), pada 10 November 2023.
Kemudian di tanggal dan tempat yang sama, laga pembuka Piala Dunia U-17 menyuguhkan pertarungan antara Tim Nasional Indonesia U-17 melawan Ekuador. Tim Nasional Indonesia U-17 tergabung di grup A bersama Ekuador, Panama, dan Maroko.