REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Ghibah dan namimah termasuk di antara sifat tercela yang harus dihindari agar selamat di dunia dan akhirat. Ghibah adalah membicarakan aib atau keburukan atau rahasia orang lain. Sedang Namimah adalah mengadu domba sehingga memicu konflik.
Allah SWT telah berfirman dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 12 tentang orang yang ghibah itu sama saja memakan bangkai.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Alquran surat Al Hujurat ayat 12)
Sementara itu Rasulullah ﷺ bersabda: Setiap Muslim dengan Muslim lainnya adalah haram darahnya, haram hartanya, dan haram kehormatannya" (HR Muslim).
Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Ghazali dijelaskan bahwa ghibah itu lebih dahsyat dari dosa zina. Orang yang berzina akan diampuni Allah SWT bila bersungguh-sungguh bertaubat. Sedangkan orang yang ghibah tidak akan mendapatkan ampunan Allah sebelum dia mendapatkan maaf dari orang lain yang dibicarakan aibnya.
Selain itu orang yang ghibah itu menghanguskan seluruh kebaikan yang ada dalam dirinya. Artinya sifat ghibah dapat menghapuskan amal-amal kebaikan yang telah dilakukan.
Oleh karenanya ghibah harus dihindari agar tidak menjadi orang yang bangkrut pahalanya karena habis di akhirat. Orang yang ghibah akan ditempatkan di neraka hingga habis semua dosa ghibah nya. Ghibah itu menceritakan tentang orang lain prihal sesuatu yang tidak disukai orang lain tersebut.
Semisal membicarakan tubuh orang lain, membicarakan perbuatan atau perkataan orang lain hingga tentang harta bendanya. Bahkan para ulama mutaqadimin menjelaskan bahwa menceritakan tentang baju orang lain yang kependekan atau kebesaran termasuk pada ghibah. Maka lebih-lebih lagi bila menceritakan aib orang lain.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW pernah mengingatkan Aisyah untuk menjauhi ghibah. Rasulullah menjelaskan bahwa ghibah memiliki tiga bahaya yakni tidak akan dijawab doa orang yang berlaku ghibah, tidak akan diterima kebaikannya, dan kejahatan kejahatan akan semakin datang pada dirinya.
Sementara orang yang namimah, adalah seburuk-buruk orang di hari kiamat. Orang yang mengadu domba akan di hari kiamat akan memiliki dua lidah dari api neraka. Dan orang yang mengadu domba tidak akan masuk neraka.
Diriwayatkan dari Amr bin Dinar tentang balasan bagi orang yang suka mengadu domba. Seorang perempuan yang tinggal di pinggiran kota Madinah kerap dikunjungi oleh saudaranya. Tak lama kemudian perempuan itu meninggal. Saudaranya kemudian memakamkan. Saat kembali ke rumah, dompet saudaranya itu tertinggal dikuburkan.
Ketika kembali, ia melihat dari kuburan saudara perempuannya itu lebih dengan api. Ia pun segera memberitahu ibunya dan bertanya tentang perbuatan apa yang dilakukan saudara perempuannya semasa hidup. Ibunya menjelaskan bahwa saudara perempuannya itu kerap datang dari satu rumah ke rumah lain untuk mengadu domba.