REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ikhtiar harus dibarengi dengan tawakal atau berserah diri kepada Allah SWT. Berikhtiar dalam urusannya yakni berupaya dengan semaksimal mungkin mencari jalan terbaik dari urusannya. Dan bertawakal yakni menyadari hasil dari upayanya adalah ketentuan Allah SWT. Sehingga memasrahkan hasil dari ikhtiar yang telah dilakukannya kepada Allah ta'ala.
Seseorang yang tawakal bukan berarti dia menyerah pada keadaan dan kenyataan. Namun orang yang tawakal adalah mereka yang memiliki sikap batin yang tenang karena menyerahkan urusan kepada Allah setelah semua daya upaya dikerahkan semaksimal mungkin sebagai bentuk ikhtiar. Dalam kitab risalah Qusyairiyah dijelaskan
واعلم أن التوكل محله القلب، والحركة بالظاهر لا تنافي التوكل بالقلب، بعد ما تحقق العبد أن التقدير من قبل الله تعالى؛ فإن تعسر شيء فبتقديره، وإن اتفق شيء فبتيسيره
Artinya; Ketahuilah, tawakal bertempat di hati. Sedangkan gerakan fisik lahiriah tidak menafikan kerja tawakal di hati setelah keyakinan seorang hamba mantap di hati bahwa takdir berasal dari Allah SWT. Jika suatu kenyataan itu tampak sulit, maka berlaku takdir-Nya. Tetapi jika suatu kenyataan sesuai dengan keinginannya, maka itu terjadi berkat kemudahan yang diberikan Allah.
Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa agar seorang Muslim berserah diri keada Allah SWT. Sebab hanya Allah yang dapat memberikan perlindungan dan pertolongan. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِي أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَالْجِنُّ وَالْإِنْسُ يَمُوتُونَ
Allahumma laka aslamti wa bika aamantu wa 'alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khosomtu Allahumma inny a'udzubika laa ilaha illa anta anntidhillaniy antal hayyu alladzi laa yamutu wal jinny wal insu yamuutuun
Ya Allah, sesungguhnya hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu lah aku kembali, dan hanya karena-Mu lah aku memusuhi musuh-musuh-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada keagungan-Mu yang tiada Tuhan selain Engkau- dari Engkau menyesatkanku. Engkaulah yang hidup dan tidak akan pernah mati, sedangkan jin dan manusia pasti akan mati.
Doa ini dapat ditemukan pada kitab hadits sahih Muslim nomor 4894 versi Al Alamiyah atau Syarh Sahih Muslim nomor 2717