REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Liga 1 musim 2023/2024 mulai memasuki putaran kedua dengan total sebanyak 18 tim telah menjalani 17 pertandingan pada seri regular. Borneo FC yang memastikan menjadi juara pada paruh musim, tetap kokoh di puncak klasemen dengan mengumpulkan 38 poin hasil dari sebelas kali kemenangan, lima kali seri dan hanya mengantongi dua kali kekalahan.
BRI Liga 1 musim 2023/2024 menggunakan format yang berbeda dengan beberapa musim sebelumnya karena kompetisi kasta tertinggi sepak bola di tanah air ini digelar dalam dua seri yaitu seri regular dan seri championship.
Dalam seri regular, ke-18 tim akan melakoni 34 pekan pertandingan di mana empat tim dengan koleksi poin terbanyak akan masuk ke seri championship. Di seri championship nantinya empat tim terbaik akan bersaing dalam format turnamen yang berlangsung dalam dua leg untuk memperebutkan gelar juara.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku penyelenggara BRI Liga 1 menerapkan format kompetisi yang berbeda dengan musim-musim sebelumnya bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas kompetisi.
Berbeda dengan musim sebelumnya, seluruh pertandingan BRI Liga 1 musim 2023/2024 digelar pada dua jam tayang, yakni pada pukul 15.00 WIB dan 19.00 WIB. Sedangkan khusus selama bulan Ramadhan, pertandingan akan dilangsungkan pada pukul 20.30 WIB. Dengan penetapan jadwal jam tayang yang masuk waktu primer tersebut, akan mendorong dari segi komersialisasi dan penayangan kompetisi.
Selain itu, BRI Liga 1 musim 2023/2024 menerapkan seleksi ketat untuk wasit yang bertugas. PSSI telah mengadakan kerja sama khusus dengan Japan Football Asociation (JFA) dalam pembinaan dan pengembangan wasit secara berkelanjutan. Pada Juni lalu bentuk kerja sama antara PSSI dengan Japan Football Association (JFA) yaitu proses seleksi wasit untuk tiga kasta kompetisi Liga Indonesia musim 2023/2024.
Dari sisi komersial, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah menerapkan penggunaan papan iklan LED atau E-board di stadion klub peserta BRI Liga 1. Tercatat lebih dari 80 persen klub peserta kompetisi telah menggunakan papan iklan LED.
Klub-klub yang telah menggunakan papan iklan LED di antaranya Bali United, Bhayangkara Presisi Indonesia FC, Borneo FC, Dewa United, Madura United, Persib Bandung, Persik Kediri, Persis Solo, PSS Sleman, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, PS Barito Putera, PSM Makassar, dan Persita Tangerang. Dari sisi bisnis tentu dengan penggunaan papan iklan LED tersebut dapat menggaet sejumlah sponsor untuk klub dan meningkatkan citra kompetisi.
Menurut pengamat sepak bola Indonesia Kesit Budi Handoyo, keberadaan E-board tersebut sangat berpengaruh terhadap minat para sponsor.
"Karena adanya E-board juga memberikan pengaruh terhadap minat para sponsor untuk ikut berpartisipasi. Apalagi jika pertandingan disiarkan langsung televisi, itu akan memberikan nilai tambah atau benefit tersendiri untuk para pengiklan sehingga diharapkan mereka semakin tertarik (berinvestasi)," ujar Bung Kesit.
Beberapa inovasi baik dari sisi komersial maupun manajemen kompetisi membuat Liga 1 Indonesia semakin sehat dan meningkat standar mutunya. Ini tentu sinyal yang baik untuk mengangkat level liga sepak bola Indonesia menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
"Idealnya tiga atau empat tahun ke depan Indonesia harus sudah bisa bergerak ke posisi teratas. Namun, kita juga harus melihat bagaimana negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura yang juga terus bergerak memperbaiki kualitas liganya," ujar Bung Kesit menegaskan.