REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, mengatakan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, lahir karena semangat perjuangan. Yakni perjuangan melawan penjajahan dan perjuangan untuk mengangkar derjat kaum perempuan. JK diketahui hadir pada acara puncak milad satu abad Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Sabtu (4/11/2023). JK menyebut di usia yang sudah 100 tahun, Perguruan Diniyyah Puteri telah melahirkan banyak perempuan hebat.
"100 tahun Kota Padang Panjang dulu tentu kondisinya tidak seperti ini. Masih sepi, fasilitasnya masih terbatas. Tapi, dengan semangat perjuangan lahirlah Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang," kata JK.
JK mengatakan ada salah satu kerabat keluarganya yang pernah mengenyam pendidikan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Ia melihat sekolah khusus kaum perempuan tersebut memiliki visi dan kualitas bertaraf internasional.
JK juga memuji jerih payah pendiri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah. JK menilai Rahmah telah berhasil mendidik kaum perempuan dengan ajaran agama, akhlak dan juga keterampilan yang ketika itu sangat bermanfaat di masa perjuangan kemerdekaan.
“Rahmah tidak cuma mengajarkan akidah, fiqih, akhlak, tapi juga mengajarkan teknologi,” ujar JK.
Sementara itu, salah seorang alumni Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang yang juga anggota DPD RI, Emma Yohanna, mengatakan ia merasakan dampak baik dari ajaran-ajaran yang didapatkan selama 6 tahun mengenyam pendidikan di Diniyyah Puteri Padang Panjang.
"Kita merasakan langsung bagaimana pendiri Diniyyah Puteri mendampingi, mendidik dan memberikan kami pelajaran yang sangat bermanfaat," kata Emma.
Emma mengaku enam tahun menjalani pendidikan di Asrama Diniyyah Puteri sempat diawali rasa keterpaksaan. Namun, kini, ia menyadari pendidikan di satuan pendidikan itu telah membentuk karakter anak bangsa yang bermoral hingga memengaruhi jalan hidupnya.
“Semua yang kita dapat di Diniyyah Puteri, tidak akan kita dapatkan di lembaga pendidikan lain," kata Emma.