REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung telah melakukan pemetaan berbagai daerah rawan banjir di wilayah itu. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya bencana pada peralihan musim dewasa ini.
"Kami sudah mendapatkan surat dari BNPB untuk meningkatkan kesiapsiagaan pada Oktober-November ini, sebab sudah ada peralihan musim dari kemarau ke hujan. Jadi kami diminta untuk waspada terhadap risiko bencana yang bisa terjadi," ujar Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Syawal Sugiarto di Bandar Lampung, Sabtu (4/11/2023).
Ia mengatakan, dengan adanya peralihan musim dari kemarau ke musim hujan, pihaknya pun telah melakukan pemetaan wilayah yang memiliki risiko banjir, guna mencegah adanya dampak yang ditimbulkan atas risiko tersebut. "Kami sudah melakukan langkah kesiapsiagaan, melakukan pemetaan daerah rawan banjir juga dan telah menjalin koordinasi dengan BPBD kabupaten serta kota, ke forum pengurangan risiko bencana, forum relawan untuk menyiapkan diri menghadapi curah hujan tinggi," katanya.
Dia menjelaskan, selain banjir ada beberapa bencana alam yang juga harus diwaspadai seperti tanah longsor, puting beliung, dan pergerakan tanah. "Peralatan hingga petugas sudah siap semua di 15 kabupaten dan kota, kalau bencana banjir ini semua daerah memiliki potensi risiko. Untuk puting beliung ada di Lampung Tengah, Lampung Timur, dan sebagian Tulang Bawang. Sedangkan longsor ada di Lampung Barat, Pesawaran, serta Tanggamus," ucapnya.
Berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung di 15 kabupaten dan kota, di Kota Bandar Lampung ada sebanyak 11 kecamatan yang memiliki risiko terancam banjir. Untuk luas genangan ancaman banjir dengan risiko rendah ada seluas 1.875,69 hektar, luas genangan banjir risiko sedang sebesar 128,58 hektare, dan luas genangan risiko tinggi 425,58 hektare.
Sedangkan di Kabupaten Pesawaran ada 5 kecamatan yang terkena ancaman banjir, dengan luas ancaman genangan kelas rendah 4.498,41 hektare, luas genangan kelas sedang 1.297,16 hektare, dan untuk genangan kelas tinggi 1.640,83 hektare. Di Kabupaten Tanggamus ada 9 kecamatan berisiko ancaman bencana banjir dengan ancaman luas genangan risiko rendah 3.369,58 hektare, lalu luas genangan banjir risiko sedang 3.287,06 hektare, dan luas genangan risiko tinggi 4.902 hektare. Kabupaten Pesisir Barat ada 8 kecamatan yang terkena ancaman banjir, sedangkan luas ancaman genangan kelas rendah 2.481,84 hektare, genangan kelas sedang 6.902,38 hektare, luas genangan kelas tinggi 9.408,10 hektare.
Lalu di Lampung Barat ada 9 kecamatan yang terkena ancaman banjir, dan luas ancaman genangan kelas rendah ada 3.253,57 hektare, luas sedang 858,70 hektare, kelas tinggi 695,93 hektare. Di Lampung Selatan ada 16 kecamatan yang terkena ancaman banjir, luas ancaman genangan risiko rendah 9.274,50 hektare, luas genangan risiko sedang 2.741,67 hektare, luas genangan resiko tinggi 3.457,93 hektare.
Di Kota Metro memiliki total luas genangan keseluruhan 90,04 hektare dengan ketinggian 1 meter dengan Kecamatan Metro Selatan yang terancam banjir dengan potensi rendah. Kabupaten Pringsewu memiliki 3 kecamatan yang terancam banjir, luas genangan potensi risiko rendah 470,94 hektare, dan untuk risiko sedang dan tinggi tidak ada.
Selanjutnya di Kabupaten Way Kanan ada 6 kecamatan rawan banjir, dengan luas genangan risiko rendah 3.386,26 hektare, risiko sedang 6.974,56 hektare, resiko tinggi 5.960,23 hektare. Di Tulang Bawang Barat ada 5 kecamatan yang berisiko banjir, dan genangan dengan risiko rendah ada 3.692,74 hektare, risiko sedang 6.004,80 hektare, risiko tinggi 5.519,11 hektare.
Untuk Kabupaten Mesuji ada 7 kecamatan berisiko banjir, sedangkan luas genangan kelas rendah 56.339,59 hektare, kelas sedang 15.678,87 hektare, kelas tinggi 18.176,20 hektare. Di Kabupaten Tulang Bawang ada 13 kecamatan yang rawan banjir, dan memiliki genangan banjir berisiko rendah seluas 74.304,20 hektare, risiko sedang 33.414,84 hektare, risiko tinggi 40.065,10 hektare.
Kabupaten Lampung Utara ada 5 kecamatan terancam banjir dengan luas genangan kelas rendah ada 2.061,48 hektare, kelas sedang 1.764,02 hektare, dan kelas tinggi 1.324,30 hektare. Kabupaten Lampung Tengah ada 18 kecamatan rawan banjir, dan luas ancaman genangan berisiko rendah ada 25.999,97 hektare, berisiko sedang 10.794,97 hektare, dan berisiko tinggi 18.090,92 hektare.
Serta Kabupaten Lampung Timur ada 20 kecamatan terkena ancaman banjir dengan luas genangan berisiko rendah ada 37.841,96 hektare, berisiko sedang seluas 18.668,40 hektare, dan berisiko tinggi ada 20.413,29 hektare.