REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Direktur Godrej Internasional Dorab Mistry menyatakan Indonesia menjadi titik sentral dari faktor-faktor yang menentukan harga minyak nabati dunia.
"Produksi sawit Indonesia yang merupakan eksportir sawit terbesar dunia, ditambah dengan adanya ancaman dampak El Nino, sehingga reaksi Indonesia terhadap kondisi pasar menjadi sangat penting," kata Dorab Mistry pada Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2023 di Badung, Bali, Sabtu (4/11/2023).
Ia menjelaskan, secara makro harga minyak nabati untuk 2024 dipengaruhi oleh perkembangan suku bunga The Federal Reserve System (The FED), kondisi kemungkinan resesi 2024, berakhirnya perang di Ukraina dan di Gaza, dan perkembangan kurs dolar Amerika Serikat.
Namun di sisi lain, menurut dia, jumlah pasokan minyak nabati di tengah El Nino, mandatori bioenergi di Indonesia dan negara lainnya seperti Brasil, serta pertimbangan para kandidat Presiden Amerika Serikat terkait subsidi yang lebih besar untuk bioenergi akan sangat menentukan besarnya kebutuhan minyak nabati global.