Ahad 05 Nov 2023 06:44 WIB

Ketum HMI Soal Serangan Zionis Israel di Jalur Gaza: Ini Bukan Perang Tapi Genosida

Ketum HMI mendorong pemerintah RI pro aktif bantu Palestina

Ketum HMI, Raihan Ariatama mendorong pemerintah RI pro aktif bantu Palestina
Foto: Dok Istimewa
Ketum HMI, Raihan Ariatama mendorong pemerintah RI pro aktif bantu Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Raihan Ariatama menilai perang Israel-Palestina merupakan bentuk invasi, aneksasi, dan agresi zionis Israel terhadap bangsa Palestina. 

"Serangan Israel yang membabi buta terhadap Gaza Palestina dalam beberapa waktu terakhir adalah bukti zero commitment Israel terhadap perdamaian dunia. Israel telah melakukan penjajahan dan penindasan terhadap bangsa Palestina," kata Raihan, dalam keterangannya, Ahad (5/11/2023).  

Baca Juga

Dia menyebut, serangan Israel tersebut meluluhlantakkan wilayah Gaza, menghancurkan rumah dan gedung, dan memakan banyak korban meninggal dunia terutama dari warga sipil dan bahkan anak-anak. 

"Kebiadaban terhadap kemanusiaan ini sangatlah memprihatinkan. Ini bukan sekadar perang, tetapi telah menjelma genosida terhadap bangsa Palestina. Kami menyampaikan duka yang sangat mendalam atas para korban yang meninggal dunia maupun luka-luka," ujarnya. 

Sebagai negara yang memiliki ikatan kesejarahan yang kuat, Raihan meminta pemerintah Indonesia untuk terus proaktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui forum-forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). 

"Melalui Kementerian Luar Negeri, Indonesia harus menjadi motor penggerak diplomasi di forum-forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk perjuangan kemerdekaan dan perdamaian Palestina," ungkap Raihan. 

Raihan mengajak kepada semua masyarakat Indonesia untuk membantu bangsa Palestina dengan memanjatkan doa, menyerukan perdamaian di berbagai kanal informasi, dan menggalang donasi kemanusiaan. 

Baca juga: 10 Peluang Pintu Langit Terbuka Lebar, Doa yang Dipanjatkan Insya Allah Dikabulkan

"Solidaritas kemanusiaan itu universal. Melampaui sekat negara dan bangsa. Karenanya, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan," kata dia.  

Konflik dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel dan menewaskan sedikitnya 1.400 orang.  

Hingga Jumat lalu, jumlah warga Gaza yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel ke wilayah tersebut pada 7 Oktober 2023 lalu telah melampaui 9.200 jiwa. Sebanyak 70 persen dari mereka adalah anak-anak, perempuan, dan lansia.

Sementara korban luka di Gaza telah menembus 22 ribu orang. Agresi Israel juga mengakibatkan lebih dari 1 juta warga Gaza telantar dan mengungsi.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement