Ahad 05 Nov 2023 08:51 WIB

Tiga Bulan Terakhir, Beras Dominan Kerek Inflasi

Ekonom menilai, perlu diwaspadai dorongan dari inflasi pangan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja saat bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja saat bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluhan terkait kenaikan harga beras mulai bermunculan dari masyarakat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Oktober 2023 secara bulanan mencapai 0,17 persen. Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan secara bulanan, beras menyumbang andil kepada inflasi Oktober 2023 sebesar 0,06 persen.

"Komoditas beras ini memang memiliki bobot besar dalam perhitungan indeks harga konsumen (IHK). Jika ada kenaikan harga beras akan sangat berdampak kepada inflasi," kata Pudji dalam konferensi pers, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga

Pudji menyebut, harga beras merupakan komoditas pokok yang sifatnya inelastis. Dia menuturkan, kenaikan harga beras tidak serta merta menurunkan konsumsinya atau berakhir kepada substitusi lainnya.

"Secara teoretis hubungan efektivitas kenaikan suku bunga terhadap penurunan inflasi beras adalah secara tidak langsung, tapi ini perlu ada kajian akademis," ucap Pudji.