Ahad 05 Nov 2023 10:41 WIB

JK Serukan Negara Timur Tengah Bersatu Dukung Palestina

Mantan Wapres JK menyerukan negara Timur Tengah untuk bersatu.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla. Mantan Wapres JK menyerukan negara Timur Tengah untuk bersatu.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla. Mantan Wapres JK menyerukan negara Timur Tengah untuk bersatu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla turut hadir dan memberikan pesan di tengah lautan massa aksi lintas agama bela Palestina di Monumen Nasional, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Dalam orasinya, JK yang juga merupakan tokoh perdamaian ini menyerukan masyarakat Indonesia dan dunia bersatu untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina.

"Karena itu kita semua disini, marilah kita bersatu, juga negara-negara Islam di Timur Tengah, di Arab agar bersatu bersama-sama," ujar JK.

Baca Juga

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini juga menyerukan masyarakat dunia mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan dukungannya kepada Israel. Dengan begitu, Israel akan sadar dan menghentikan kejahatan kemanusiaan kepada Palestina.

Karenanya, melalui aksi lintas agama bela Palestina ini, JK berharap menjadi jalan untuk rakyat Palestina terlepas dari kekejaman Israel. Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk membantu atau paling tidak mendoakan rakyat Palestina.

"Karena itu marilah kita semua bersatu, paling sedikit mendoakan, membantu dan memperjuangkan akan kemerdekaan dan menghentikan semua kejahatan yang membinasakan dan pembunuhan besar-besaran di Palestina dan juga rakyat Palestina bersatu tanpa persatuan sendiri di rakyat palestina maka perjuangan ini tidak akan berakhir," ujar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut.

Aksi lintas agama bela Palestina di kawasan Monas dan sekitarnya hari ini diikuti jutaan masyarakat dari berbagai elemen. Turut hadir juga tokoh nasional hingga para menteri mulai Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjie Effendy, Ketua DPR RI Puan Maharari, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Anggota DPD RI Sylviana Murni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement