REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan akan merelokasi 38 kepala keluarga (KK) korban bencana ke hunian baru yang akan dibangun di Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor akhir tahun ini. Namun, hunian yang akan dibangun menggunakan anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini belum kunjung dibangun.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan seharusnya hunian baru ini sudah masuk proses pengerjaan.
“Sebenarnya tinggal proses pengerjaan, cuma saya nggak tahu. Teman-teman BNPB di atas sudah sangat cepat, cuma di jajaran pelaksana di bawah ini lambat banget,” kata Theo, Sabtu (4/11/2023)
Padahal Theo sendiri berharap pembangunan bisa dikejar selama dua bulan ini, agar warga korban bencana bisa menempati hunian tersebut. Hanya saja, pembangunan yang diharapkan belum dilaksanakan.
“Sebenarnya saya pengen mengejar dua bulan ini. Jadi akhir tahun pengennya warga bisa menempati. Bisa telat kalau begini,” kata dia.
Theo menjelaskan, anggaran pembangunan hunian relokasi korban bencana ini berasal dari BNPB. Ia pun sudah sering berkomunikasi dengan jajaran BNPB yang bertanggung jawab atas pembangunan ini.
“Kita udah sering komunikasi. Cuma saya nggak tahu, gerakan di teman-teman cukup lambat karena mungkin area yang mereka tangani kan banyak ya. Se-Indonesia. Kalau kita kan satu kota doang,” ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, dari 40 rumah yang diajukan, sebanyak 38 di antaranya disetujui untuk dibangun tahun ini. Sedangkan untuk pembangunan selanjutnya akan diajukan kembali di tahun yang akan datang.
“Sementara kalau namanya proses anggaran kita mengajukan yang mereka acc itu dulu. Setelah udah beres, selanjutnya bisa ngajuin lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, diberitakan 40 KK korban bencana di Kota Bogor akan direlokasi ke hunian baru yang akan dibangun di Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Selain karena rumahnya terdampak bencana, rumah milik 40 KK tersebut berada di zona hitam rawan bencana sehingga harus direlokasi.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyebutkan 40 KK itu berasal dari Kelurahan Empang, Lawanggintung, dan Batutulis. Di mana pada Maret lalu, puluhan KK itu terdampak bencana longsor dan banjir.
Dedie menjelaskan, nantinya akan ada 40 unit rumah yang akan dibangun di lahan seluas 7.000 meter persegi di Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
“Adapun saat ini yang sudah akan kita bangun mulai pekan depan ada 40 rumah, yang bentuknya bangunan precast, siap jadi. Mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa selesai dan bisa ditempati,” kata Dedie ketika ditemui Republika di Bogor Selatan, Senin (19/9/2023).