Ahad 05 Nov 2023 17:00 WIB

PSI: SDN Pocin 01 Sekolah Tertua di Depok, Harus Dipertahankan

Ketua DPP PSI Sigit Widodo sebut SDN 01 Pondok Cina Depok harus dipertahankan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Bilal Ramadhan
Siswa mengikuti upacara bendera di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat. Ketua DPP PSI Sigit Widodo sebut SDN 01 Pondok Cina Depok harus dipertahankan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Siswa mengikuti upacara bendera di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat. Ketua DPP PSI Sigit Widodo sebut SDN 01 Pondok Cina Depok harus dipertahankan.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Sigit Widodo mengaku mendukung keinginan orang tua murid untuk mengembalikan kegiatan belajar-mengajar secara normal di SDN Pondok Cina (Pocin) 1 Kota Depok. Pemkot diharap mengabulkan permintaan ini dengan menimbang kepentingan siswa dan sejarah fasilitas pendidikan tersebut.

"Gedung SDN Pondok Cina 1 sudah berusia lebih dari setengah abad dan termasuk sekolah tertua di Kota Depok. Seharusnya Pemerintah Kota Depok tetap mempertahankannya sebagai gedung sekolah,“ jelas Sigit.

Baca Juga

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tidak lagi memiliki alasan untuk memindahkan siswa SDN Pondok Cina 1. Terutama setelah rencana pembangunan masjid di lahan tersebut dibatalkan.

Dia menjelaskan, meskipun beberapa ruang kelas baru di SDN Pocin 5 yang disiapkan untuk menampung siswa SDN Pondok Cina 1, jumlahnya itu masih belum mencukupi untuk menampung 18 rombongan belajar yang ada. 

“Sementara, di gedung SDN Pondok Cina 1 tersedia 12 kelas. Kenapa tidak dipertahankan di sana saja?” katanya.

Sigit mengatakan, sejak awal terjadinya polemik relokasi siswa, PSI konsisten mendukung perjuangan melawan penggusuran SDN Pondok Cina 1. Partai itu juga yang disebutnya menemani perjuangan orang tua di PTUN Bandung.

“Sejak awal, kader-kader PSI ikut bergabung menjadi relawan pengajar di SDN Pocin 1. Saat orang tua murid berupaya menempuh jalur hukum, LBH PSI langsung bergabung dalam tim advokasi hingga hari ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement