REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam berdarah dengue (DBD) bisa menyerang segala usia. Dokter spesialis anak RS Hermina Jatinegara dr. Kanya Ayu Paramastri Sp.A mengatakan infeksi DBD berulang bisa mengganggu proses masa tumbuh kembang anak karena asupan nutrisinya kurang.
"Kalau seperti umumnya anak infeksi pasti nggak mau makan, anaknya rewel, susah tidur, otomatis kalau gangguan makan nutrisi bisa turun, kalau itu terjadi berulang daya tahan tubuhnya nggak oke," kata Kanya saat diskusi tentang pencegahan DBD di Jakarta, Ahad (5/11/2023).
Kanya mengatakan infeksi DBD yang hebat dan berulang bisa membuat anak menjadi stunting. Asupan nutrisi anak yang tidak adekuat menimbulkan risiko gagal tumbuh dan kenaikan berat badan tidak baik pada jangka panjang.
Infeksi dengue yang terjadi berulang memang tidak menyebabkan efek samping pada organ lain dalam tubuh anak ketika dewasa. Namun, jika kejadian dengue menyerang otak, bisa menjadi masalah seperti kekurangan cairan, dan kekurangan oksigen yang sampai merusak otak.
Dokter yang mengenyam pendidikan dokter umum di Universitas Brawijaya Malang ini juga mengatakan dengue yang bisa menyerang berulang hingga empat kali, biasanya akan lebih parah di infeksi kedua dan seterusnya. Saat anak dirawat karena DBD, penting untuk memenuhi asupan nutrisinya seperti cairan dan konsumsi protein hewani lebih banyak.
"Utamakan cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, kedua karena dia virus kita harus naikin daya tahan tubuh dengan protein hewani, itu sangat efektif," kata Kanya.