Ahad 05 Nov 2023 23:38 WIB

Akibat Serangan Israel ke Ambulans, Evakuasi Warga Gaza Lewat Rafah Ditangguhkan

Qatar ingatkan Israel untuk memastikan jalur aman bagi korban dari Gaza

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bangunan rusak di Kota Gaza akibat bom Israel. Evakuasi warga Gaza yang terluka dan pemegang paspor asing melalui penyeberangan Rafah ke Mesir telah ditangguhkan sejak Sabtu (4/11/2023).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Bangunan rusak di Kota Gaza akibat bom Israel. Evakuasi warga Gaza yang terluka dan pemegang paspor asing melalui penyeberangan Rafah ke Mesir telah ditangguhkan sejak Sabtu (4/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Evakuasi warga Gaza yang terluka dan pemegang paspor asing melalui penyeberangan Rafah ke Mesir telah ditangguhkan sejak Sabtu (4/11/2023). Namun para pejabat Mesir, AS dan Qatar mengatakan ada upaya untuk melanjutkan evakuasi.

Evakuasi dihentikan setelah serangan Israel terhadap konvoi ambulans di Gaza yang digunakan untuk mengangkut orang-orang yang terluka. Penyeberangan Rafah ke semenanjung Sinai Mesir adalah satu-satunya pintu keluar dari Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel.  Truk bantuan masih bisa melakukan perjalanan ke wilayah tersebut.

“Kami yakin itu (penyeberangan Rafah) akan (dibuka) sore ini,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.

Evakuasi dimulai pada Rabu (1/11/2023) berdasarkan kesepakatan yang ditengahi secara internasional yang bertujuan untuk mengizinkan beberapa pemegang paspor asing, tanggungan mereka dan beberapa warga Gaza yang terluka keluar dari wilayah tersebut.  Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, otoritas perbatasan Gaza pada Ahad (5/11/2023) tidak mempublikasikan daftar pemegang paspor asing dan tanggungan mereka yang disetujui.