Senin 06 Nov 2023 09:52 WIB

Militer Israel Pecah Jalur Gaza Jadi Dua, Ini Tujuannya

Militer Israel menyerukan warga Gaza untuk terus bergerak ke wilayah selatan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Militer Israel melakukan operasi darat di Jalur Gaza (ilustrasi).
Foto: AP
Militer Israel melakukan operasi darat di Jalur Gaza (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim, mereka telah sepenuhnya memblokade Kota Gaza. IDF menyebut, saat ini wilayah Jalur Gaza pun telah dipecah menjadi dua, yakni bagian utara dan selatan.

“Tentara, di bawah komando Brigade Golani, telah menyelesaikan blokade Kota Gaza dan mencapai pantainya,” kata Juru Bicara IDF Daniel Hagari dalam konferensi pers, Ahad (5/11/2023), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Hagari mengatakan, pemblokadean Kota Gaza sangat penting untuk menekan Hamas. Dia menambahkan, IDF pun sudah membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian, yakni utara dan selatan. “Saat ini, ada Gaza utara dan Gaza selatan,” ujar Hagari, dikutip laman Aljazirah.

Dia menyerukan warga Gaza untuk terus bergerak dan mengevakuasi diri ke wilayah selatan. Sebab IDF mengintensifkan serangan di daerah utara. “Kami telah mengintensifkan serangan mala mini dengan cara yang sangat efektif,” ucapnya.

Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa Israel menggencarkan kampanye serangan udaranya yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Gaza pada Ahad malam lalu. WAFA mengungkapkan, agresi Israel menargetkan sekitar rumah sakit Gaza, lingkungan Al-Zaytoun, Al-Sabra, Al-Rimal, Al-Rimal Al-Janubi, Al-Shati, Al-Safina, Al-Mashtal, Kompleks Ansar, Sheikh Ajleen, Tal Al-Hawa, dan lingkungan serta wilayah lain di Kota Gaza dan sekitarnya.

“Puluhan warga terbunuh dan terluka akibat pengeboman pesawat pendudukan Israel terhadap banyak rumah pemukiman di sebelah barat Deir al-Balah, dan di lingkungan Al-Zaytoun, Al-Nasr, Sheikh Radwan, Kamp Al-Bureij, Al- Fakhoura di Jabalia, Al-Nuseirat, Kamp Al-Bureij, Lingkungan Al-Shuja'iyah, Beit Lahia, dan Lingkungan Al-Nasr,” tulis WAFA dalam laporannya.

Sejauh ini, lebih dari 9.700 warga Gaza, hampir 4.000 di antaranya anak-anak, terbunuh sejak Israel meluncurkan kampanye serangan pada 7 Oktober 2023 lalu. Sementara korban luka melampaui 25 ribu orang. Agresi Israel pun telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza terlantar dan mengungsi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement