REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Sejarawan Aguk Irawan mengungkap perjuangan-perjuangan KH Hasyim Asy’ari dalam mengonsolidasi kekuatan umat Islam Indonesia untuk mendukung perjuangan Rakyat Palestina.
“KH Hasyim mengajak umat Islam untuk mengumpulkan dana yang diberikan kepada Rakyat Palestina melalui Palestina Fons dan Majelis Rajabiyah, dimulai tanggal 19 Ramadhan 1356 H atau 23 November 1937,” ujar Aguk dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (6/11/2023).
Hal itu disampaikan Aguk dalam kajian bertajuk “Mengenal Sosok Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, Pemersatu Umat Islam Indonesia” di Ponpes Minggir, Sleman, pada Sabtu (4/11/2023). Pengasuh PP Baitul Klimah ini melanjutkan, hal itu dilakukan KH Hasyim dengan mengorganisasi puluhan organisasi Islam di Indonesia.
“Hasilnya, waktu itu sekitar 600 ribu gulden berhasil dikumpulkan dan dikirimkan ke Palestina untuk perjuangan umat Islam di sana,” ucap Aguk.
Aguk Irawan juga mengungkap langkah strategis KH Hasyim Asy’ari yang juga secara cerdik membaca peluang yang lahir dari konflik dunia (yakni Perang Dunia II dan di kawasan Asia dikenal Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik) untuk melepaskan Indonesia dari jajahan Belanda.
Sejumlah langkah strategis dan taktis diambil KH Hasyim Asya’ari untuk mengakhiri penjajahan di Indonesia, termasuk dengan mengeluarkan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang difatwakan oleh Mbah Hasyim (NU) didukung seluruh organisasi masyarakat Islam di luar NU.
“Maka benar jika Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari disebut sebagai inisiator kemerdekaan Indonesia dan pemersatu umat Islam,” kata Aguk.
Kajian Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari yang diinisiasi oleh Pesantren Tebu Ireng Jombang, Pesantren Minggir Sleman, dan Podcast Swara NU tersebut dihadiri oleh sekitar 100 peserta, lebih dari yang diharapkan.
Para peserta yang awalnya hanya diharapkan dari kalangan mahasiswa dan anak muda NU, juga lebih dari ekspektasi. Beberapa peserta yang hadir adalah ibu-ibu dan bapak-bapak usia sekitar 50 tahun. Mereka antusias hadir sejak awal untuk mengikuti kajian.
Para peserta yang mengikuti kegiatan secara online juga tak kalah banyak jumlahnya. Ribuan peserta terpantau mengikuti kajian ini secara online melalui akun Youtube Gus Muwafiq Channel. Moderator Jannur Hayya juga memberikan kesempatan dan membacakan pertanyaan dari peserta online untuk para pembicara.
Ketua panitia Nurul Fatchiati mengaku sangat senang dengan kesuksesan acara tersebut. “Kami sangat senang dengan kegiatan ini. Kegiatan kajian seperti ini penting untuk dilakukan, agar sosok Mbah Hasyim Asy’ari menginspirasi lebih banyak orang, terutama generasi muda, untuk melakukan dakwah Islam dan perjuangan untuk kemanusiaan,” kata Nurul Fatchiat.