Senin 06 Nov 2023 11:09 WIB

Harga Cabai Melejit Hingga Rp 100 ribu, Mendag: Biar Petani tidak Rugi

Menurut Mendag, hasil pertanian yang terlalu murah kerap kali merugikan petani.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Perdagangan RI Zulkifili Hasan dalam acara  Program Akselerasi Ekosistem UMKM Digital di Yogyakarta, Senin (6/11/2023).
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Menteri Perdagangan RI Zulkifili Hasan dalam acara Program Akselerasi Ekosistem UMKM Digital di Yogyakarta, Senin (6/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Harga cabai yang terus melambung hingga mencapai Rp 100 ribu di beberapa lokasi membuat para konsumen menjerit. Kendati begitu, Menteri Perdagangan RI Zulkifili Hasan meminta masyarakat untuk maklum demi kesejahteraan petani.

"Cabai nggak apa-apa mahal sesekali, karena hasil pertanian kemarin bawang cuma Rp 15 ribu, kasihan petani," ujar Mendag saat ditemui dalam acara Program Akselerasi Ekosistem UMKM Digital di The Manohara Hotel Yogyakarta, Senin (6/11/2023).

Baca Juga

Menurut mendag, hasil pertanian yang terlalu murah kerap kali merugikan petani. Banyak petani yang berhutang untuk modal jadi tidak bisa membayar utang bank dan pada akhirnya harus menjual tanah mereka.

Apalagi, dalam setahun, harga cabai masih dianggap jarang mengalami kenaikan. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dengan kenaikan harga cabai di musim kemarau ini.

"Sekarang lagi mahal ya, dalam setahun beberapa kali naik nggak apa-apa lah. Kalau murah sekali nanti mereka jual tanahnya," kata Mendag.

Sementara itu, Mendag menegaskan bahwa meski harga beras telah perlahan turun saat ini, pihaknya bekerja sama dengan Bulog akan kembali menyalurkan bantuan sosial beras kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Nanti akan ada lagi bantuan beras 10 kilogram untuk 21 juta keluarga diteruskan sampai tahun depan," kata Mendag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement