REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Sebanyak tiga anak perempuan di Lebanon terbakar hingga tewas setelah mobil yang mereka tumpangi dihantam serangan udara Israel pada Ahad (5/11/2023) malam. Sejak pertempuran di Jalur Gaza pecah pada 7 Oktober 2023 lalu, kelompok Hizbullah Lebanon turut terlibat aksi berbalas serangan dengan Israel.
Kantor Berita Nasional Lebanon mengungkapkan, serangan Israel pada Ahad malam lalu menghantam dua mobil sipil yang sedang melaju antara Kota Ainata dan Aitaroun. Salah satu mobil tersebut dikendarai jurnalis lokal bernama Samir Ayoub. Sementara adik perempuan Ayoub mengendarai mobil lainnya.
Mobil yang dikendarai adik perempuan Ayoub terhantam keras oleh serangan udara Israel. Tiga anak perempuannya yang berusia 10, 12, dan 14 tahun meninggal di tempat bersama nenek mereka.
“Tidak ada laki-laki di dalam mobil yang terhantam (serangan). Ada tiga anak kecil yang tidak bersalah bersama nenek dan ibu mereka,” kata Ayoub.
“Tiga anak terbakar di dalam mobil dan tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka. Dan saya menarik keluar ibu mereka sambil berteriak, ‘Anak-anakku!’ Di mana para terorisnya? Warga Israel, kalianlah terorisnya,” ujar Ayoub menambahkan.
Kepala rumah sakit Salah Ghandour di kota Bint Jbeil, Mohammad Suleiman, mengatakan, jenazah tiga anak dan neneknya yang terhantam serangan udara Israel terbakar seluruhnya. Sementara adik perempuan Ayoub turut terluka, tapi dalam kondisi stabil. Dia dirujuk ke rumah sakit lain untuk menjalani perawatan.
Perdana menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengutuk keras serangan drone Israel ke dua mobil yang dikendarai keluarga Samir Ayoub. Mikati menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan keji dan akan melaporkannya ke Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengaku telah menerima laporan tentang serangan ke dua mobil sipil di Lebanon yang menewaskan tiga anak perempuan dan nenek mereka. “Kami mempelajari dan menyelidiki semua insiden yang terjadi untuk mengetahui rinciannya,” ujar Hagari.
Sesaat setelah dua mobil yang dikendari Samir Ayoub dan keluarganya dihantam serangan udara, kelompok Hizbullah menembakkan roket Grad dari Lebanon selatan ke wilayah Israel sebagai aksi balasan. Otoritas penyelamatan Israel mengungkapkan, sejumlah roket menghantam kota Kiryat Shmona di wilayah utara.
IDF mengungkapkan, setidaknya satu warga sipil Israel tewas akibat serangan Hizbullah pada Ahad lalu. Namun tak dijelaskan apakah korban tewas dalam serangan Kiyat Shmona atau serangan sebelumnya.