REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong kepala daerah menggalakkan gerakan tanam cabai di daerahnya masing-masing. Hal ini agar setiap daerah mampu memenuhi kebutuhan cabainya sendiri yang harganya kini melambung di beberapa lokasi.
"Cabai murah meriah sebetulnya, tinggal mau atau enggak, beberapa daerah saya apresiasi kegiatan tanam cabai di kota-kota, misalnya, Makassar sampai di lorong-lorong. Panen ratusan hektare yang kemudian bisa dijual di Sulsel," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Senin (6/11/2023).
Tito mengatakan, penyumbang inflasi di antaranya harga beras dan harga cabai. Karena itu, jika gerakan tanam cabai ini bisa dilakukan, setiap daerah mampu mengatasi kebutuhan cabai tanpa bergantung daerah lain.
Tito melanjutkan, apalagi cabai merupakan jenis tanaman yang bisa berkembang di berbagai media tanam mulai tanah, polibag, dan lainnya.
"Cabai enggak bergantung pada hujan, dalam polibag juga bisa. Saya menghargai ada laporan gerakan tanam cabai, itu memberikan sumbangsih bekerja sama dengan daerah-daerah yang lain yang kurang," ujarnya.
Menurutnya, dengan cuaca Indonesia tropis juga memudahkan gerakan tanam cabai. Ia mencontohkan gerakan tanam cabai di Makassar yang di lorong-lorong hingga gang-gang yang berhasil menyediakan pasokan di wilayahnya.
"Padahal Indonesia negara yang tropis bisa nanam tiga bulan. Kalau kekurangan, jawabannya satu, kepala daerah enggak mau atau enggak peduli," ujarnya.