Senin 06 Nov 2023 14:35 WIB

Bantuan Kemanusiaan Indonesia Diharapkan Bisa Masuk ke Gaza

Informasi terkini fasilitas-fasilitas kesehatan di Gaza sudah banyak yang hancur.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Warga Palestina mencari korban selamat dari pemboman Israel di kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza pada Ahad, 5 November 2023.
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Warga Palestina mencari korban selamat dari pemboman Israel di kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza pada Ahad, 5 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan tahap pertama untuk Palestina melalui Rafah, Mesir. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati berharap, bantuan alat-alat kesehatan itu bisa masuk ke Gaza.

Bantuan tahap pertama yang dibawa Indonesia itu tidak cuma berupa alkes. Tapi, ada alat medis, hygiene kit, winter equipment, medical assistance, bahan makanan dan sleeping bag dengan total berat bantuan 51,1 ton.

Baca Juga

Ia berharap, diplomasi pemerintah bisa memastikan bantuan, terutama alat-alat dan bahan-bahan medis bisa masuk ke Gaza. Sebab, informasi terkini fasilitas-fasilitas kesehatan di Gaza sudah banyak yang hancur.

"Sehingga, dukungan dari masyarakat Indonesia benar-benar bisa bermanfaat sesuai dengan kebutuhan di sana," kata Kurniasih, Senin (6/11/2023).

Kurniasih menuturkan, berbagai berita menyebut RS-RS terpaksa menghemat bahan medis seperti obat bius untuk operasi. Lalu, bahan-bahan medis yang seharusnya sekali pakai terpaksa dipakai ulang karena keterbatasan.

Maka itu, ia berharap, bantuan bisa masuk. Apalagi, Kemenkes memiliki tenaga cadangan kesehatan dan sudah memiliki pengalaman bantuan yang bersifat internasional saat membantu banjir Pakistan dan gempa Turki.

Ia turut berharap, bantuan kemanusiaan Indonesia tersebut bisa menolong masyarakat Gaza yang terhimpit dari semua sisi. Sebab, tidak cuma RS-RS yang dihancurkan, tapi Israel sudah menarget ambulans dan nakes-nakes.

Dengan jumlah pasien yang overload, ia menekankan, apa yang dilakukan Israel ini sudah masuk teritori kejahatan kemanusiaan. Pasalnya, Israel tidak cuma dengan sengaja melumpuhkan layanan-layanan kesehatan di Gaza.

"Sembari terus dengan sengaja menyasar masyarakat sipil dan jatuh korban jiwa," ujar Kurniasih.

Untuk itu, Kurniasih menyampaikan selamat bertugas kepada kontingen kemanusiaan dari Indonesia. Yang mana, terdiri dari bantuan NGO-NGO serta pemerintah untuk membawa misi kemanusiaan ke Palestina. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement