Senin 06 Nov 2023 16:08 WIB

Siapa Saja yang Perlu Mewaspadai Kanker Paru-Paru?

Betuk terus-menerus dan nyeri tulang bisa menjadi salah satu gejala kanker paru-paru.

Rep: Rahma Sulistya  / Red: Friska Yolandha
Kanker Paru
Foto: Republika
Kanker Paru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- American Cancer Society baru saja memperbarui pedoman skrining kanker paru-paru mereka dalam upaya meningkatkan deteksi dini. Hal ini memperluas rekomendasi skrining tahunan melalui CT scan dosis rendah.

Skrining dilakukan untuk sebagian besar orang berusia 50 hingga 80 tahun yang memiliki riwayat merokok selama 20 tahun atau lebih, terlepas dari status merokok saat ini atau berapa lama seseorang telah berhenti merokok. 

Baca Juga

Satu bungkus-tahun didefinisikan sebagai rata-rata merokok satu bungkus rokok per hari selama satu tahun. Perubahan pedoman ini membawa perhatian baru terhadap kanker paru-paru.

Pakar medis kesehatan, Dr Leana Wen mengatakan, CDC AS telah memberi definisi bahwa kanker paru-paru adalah kanker ketiga yang paling umum terjadi di Amerika Serikat. Bentuk kanker yang paling umum adalah kanker kulit.

Pada wanita, kanker payudara lebih sering terjadi dibandingkan kanker paru-paru. Dan pada pria, kanker prostat lebih sering terjadi dibandingkan kanker paru-paru. Baik bagi pria maupun wanita, lebih banyak orang di AS yang meninggal karena kanker paru-paru dibandingkan jenis kanker lainnya.

American Cancer Society memperkirakan pada tahun 2023, akan terdapat sekitar 238 ribu kasus kanker paru-paru. Sekitar 127 ribu orang akan meninggal akibat kanker paru-paru.

Ada dua jenis utama kanker paru-paru, kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Dinamakan demikian karena sel kanker pada SCLC tampak lebih kecil pada pemeriksaan mikroskopis dibandingkan dengan NSCLC.

“Keduanya memiliki subtipe kanker lebih lanjut. NSCLC, misalnya, mencakup subtipe termasuk adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar,” ucap Dr Wen, melansir CNN, Senin (6/11/2023).

Tipe ini cenderung tumbuh dan....

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement