REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- CEO Perusahaan Telekomunikasi Palestina (Paltel) Abdul Majeed mengatakan, pada pekan depan semua layanan dan data ponsel di Gaza akan dimatikan. Kecuali, kata dia, blokade Israel segara dibuka dan bahan bakar dapat masuk ke daerah kantong Gaza.
“Semua telekomunikasi di Gaza, termasuk layanan dan data ponsel akan dimatikan dalam seminggu karena kekurangan bahan bakar,” kata Majeed, dilansir dari The New Arab, Senin (6/11/2023).
"Jika tidak ada bahan bakar yang masuk ke Gaza, semua jaringan telekomunikasi akan mati," kata Majeed.
Dia menjelaskan, generator listrik hanya memiliki cadangan bahan bakar satu minggu tersisa. Pemadaman telekomunikasi akan memotong komunikasi Gaza dengan dunia luar serta menangguhkan layanan telepon dan internet di dalam kantong itu sendiri.
Israel telah melakukan serangan udara dan darat yang brutal di Gaza sejak 7 Oktober yang telah menewaskan hampir 10 ribu orang, termasuk hampir 5.000 anak-anak. Israel juga telah memotong listrik ke Gaza dan mencegah impor bahan bakar ke wilayah itu. Israel mengeklaim Hamas dapat mengalihkan pasokan bahan bakar dari penggunaan sipil.
Kemanusiaan telah memohon impor bahan bakar yang diperlukan untuk menjaga rumah sakit, tempat penampungan dan teknologi telekomunikasi tetap berjalan agar diizinkan masuk ke Gaza. Tetapi, Israel tidak pernah memberikan akses bahan bakar memasuki Gaza.
Pengeboman Israel terhadap kantong padat penduduk dimulai setelah kelompok itu meluncurkan serangan mendadak di Israel selatan, menyebabkan lebih dari 1.400 orang meninggal dan menyandera 240 orang.
Telekomunikasi sangat terpengaruh sejak...