REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel pada Senin (6/11/2023) menangkap aktivis terkemuka Palestina Ahed Tamimi (22 tahun) dalam penggerebekan di wilayah pendudukan Tepi Barat. Tamimi ditangkap karena dicurigai menghasut kekerasan.
"Ahed Tamimi ditangkap karena dicurigai menghasut kekerasan dan kegiatan teroris di Kota Nabi Salih dekat Kota Ramallah," kata seorang juru bicara militer Israel, dilaporkan Alarabiya, Senin (6/11/2023).
"Tamimi dibawa oleh pasukan keamanan Israel untuk diinterogasi lebih lanjut," ujar juru bicara itu melanjutkan.
Tamimi menjadi terkenal pada usia 14 tahun. Ketika itu, dia menggigit seorang tentara Israel yang hendak menangkap adik laki-lakinya. Tamimi telah menjadi ikon perjuangan Palestina dan potret besar dirinya telah dilukis di tembok pemisah Israel dengan Tepi Barat di Betlehem dekat Yerusalem.
Sejak perang Israel di Gaza setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, terjadi peningkatan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Israel telah menggerebek puluhan rumah di wilayah pendudukan, menangkap dan membunuh beberapa warga sipil.
Tentara mengklaim bahwa mereka yang ditangkap diduga memiliki hubungan dengan Hamas atau menghasut kekerasan. Serangan harian pemukim ilegal Yahudi di Tepi Barat meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 7 Oktober 2023.
Meningkatnya ketegangan dan kekerasan telah merenggut nyawa lebih dari 150 warga Palestina di Tepi Barat sejak perang Israel-Hamas pecah. Sebagian besar korban yang gugur dibunuh oleh tentara Israel atau oleh pemukim ilegal Yahudi.