REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan kenaikan yang signifikan pada awal pekan ini, Senin (6/11/2023). Sepanjang perdagangan, IHSG konsisten bergerak di zona hijau dan berakhir melonjak 1,33 persen ke level 6.878,83.
GOTO melesat naik 8,57 persen dan TLKM turut terkerek dengan kenaikan 2,24 persen. Keduanya masuk dalam daftar top gainers. Selaim itu, saham empat bank besar juga menopang penguatan IHSG yang masing-masing naik lebih dari satu persen.
"Bursa Asia tidak terkecuali IHSG, kompak menguat setelah pasar memperkirakan penurunan suku bunga di Amerika Serikat," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Adapun indeks Nikkei 225 membukukan lonjakan hingga 2,37 persen, lalu Hang Seng dan Strait Times menguat di atas satu persen, sementara Shanghai Composite naik 0,91 persen.
Menurut Nico, optimisme di pasar saham ini juga didukung oleh laporan upah AS yang melemah dan angka produktivitas yang menguat. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja AS sudah cukup tenang, sehingga kenaikan suku bunga AS lebih lanjut tidak lagi diperlukan.
Tingkat suku bunga AS dapat ditekan dengan mendorong disinflasi yaitu, lewat produktivitas yang kuat dan peningkatan pasokan tenaga kerja. Berdasarkan metodologi yang dilakukan CME FedWatch, kemungkinan 90 persen tingkat suku bunga tidak akan dinaikkan, atau tetap berada di rentang 5,25 persen-5,50 persen.
Di sisi lain, Israel pada Ahad kemarin menolak seruan gencatan senjata di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukannya akan mengintensifkan operasi terhadap pejuang Hamas.
Situasi tersebut memicu harga minyak WTI naik tipis dan bergerak di rentang 81 dolar AS-82 dolar AS, setelah sempat turun pekan lalu. Kenaikkan ini juga mendapat dukungan dari Arab Saudi dan Rusia yang akan melanjutkan pengurangan produksi minyak secara sukarela.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya GOTO, ARTO, ACES, INTP, dan SMGR. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya AMRT, TBIG, TPIA, MEDC, dan CPIN.