REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Greenlane Festival yang seharusnya digelar di Kota Bandung, Ahad (6/11/2023) sore kemarin batal digelar gara-gara uang kegiatan sebesar Rp 1,5 miliar ditilep oleh oknum panitia. Rekaman video yang memperlihatkan pria berinisial BRS menyampaikan permohonan maafnya beredar di akun media sosial greenlanefestival dan viral.
Pria tersebut menjelaskan kepada seluruh panitia yang berada di area acara bahwa uang investasi acara Greenlane Festival sebesar Rp 1,5 miliar terpakai untuk kehidupan pribadi. Bahkan, dia menyebut uang itu digunakan untuk foya-foya.
"Saya mengakui dari dana investasi Rp 1,5 miliar itu terpakai untuk kehidupan saya pribadi. Kehidupan foya-foya saya," ucap dia dikutip dari video yang beredar.
Dia mengaku dan berjanji akan bertanggung jawab menghadapi proses hukum dan membayar hutang piutang. Dia menegaskan tidak akan kabur dari permasalahan yang dirinya buat.
"Saya tidak akan kabur dari permasalahan yang saya buat. Insya Allah, teman-teman jadi saksi," kata dia.
Kapolsek Batununggal Iptu Sonny Rinaldi mengatakan, petugas kepolisian yang tengah menjaga pengamanan acara heran dengan kegiatan yang belum kunjung dimulai, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Pihak penyelenggara pun menyampaikan terdapat kendala dan berjanji acara akan digelar pukul 16.00 WIB.
Namun, hingga pukul 16.00 WIB, dia mengatakan, kegiatan konser tidak kunjung dimulai. Tidak lama berselang, pria tersebut berbicara di atas panggung menyampaikan bahwa uang investasi acara telah digunakan untuk kepentingan pribadi.
Dengan kondisi, dia khawatir, terjadi tindakan anarkis. Oleh karena itu, panitia tersebut hendak diamankan. Namun, panitia dan investor menjanjikan tidak akan melakukan tindakan penganiayaan sebab akan diselesaikan secara kekeluargaan.
"Katanya ini akan ditangani secara kekeluargaan," ucap dia saat dihubungi, Senin (6/11/2023).
Saat peristiwa kemarin terjadi, dia menuturkan, situasi berjalan kondusif dan tidak terjadi tindakan anarkis apa pun. Ia mengatakan, belum terdapat laporan yang melaporkan pria tersebut.
Terpisah, BRS mengaku konser dibatalkan karena vendor sound system menginginkan pembayaran sebesar Rp 260 juta dibayar saat acara berlangsung. Padahal, sebelumnya banyak vendor yang tidak masalah dibayar setelah acara selesai.
Dia pun mengaku telah memakai uang investasi untuk konser. Namun, nilai yang digunakan tidak sebesar Rp 1,5 miliar.