Senin 06 Nov 2023 22:02 WIB

Rosan Pastikan Barisan Menteri di TKN Prabowo-Gibran Cuti atau Mundur

Rosan memastikan barisan menteri di TKN Prabowo-Gibran cuti atau mundur.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. Rosan memastikan barisan menteri di TKN Prabowo-Gibran cuti atau mundur.
Foto: Republika/Febryan A
Ketua Umum TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. Rosan memastikan barisan menteri di TKN Prabowo-Gibran cuti atau mundur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah menteri, wakil menteri, hingga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi bagian Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Ketua Umum TKN, Rosan Roeslani memastikan para pejabat publik itu akan mematuhi aturan yang berlaku seperti cuti atau mundur dari jabatan. 

"Kita akan ikuti semua peraturan yang ada. Kalau mereka harus cuti, mereka cuti, seperti mas Gibran hari ini cuti, ya," kata Rosan kepada awak media usia deklarasi TKN Prabowo-Gibran di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Senin (6/11/2023). 

Baca Juga

Bahkan, kata dia, jika memang harus mundur dari jabatan, maka para menteri hingga anggota Wantimpres itu akan melakukannya. "Dan yang kalau diatur harus mundur ya mundur jelas," kata Rosan, sosok yang mundur dari jabatan Wakil Menteri BUMN usai didapuk sebagai Ketua TKN. 

TKN Prabowo-Gibran terdiri atas 274 orang dari berbagai kalangan. Dari unsur pejabat publik, ada nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menduduki posisi Ketua Dewan Pengarah. Lalu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebagai anggota Dewan Pengarah.

Selanjutnya, Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni yang sama-sama didapuk sebagai Wakil Ketua Koordinator Strategis. Ada pula Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang menduduki posisi Wakil Komandan Pemilih Muda.

Tak hanya menteri, ada juga sejumlah anggota Wantimpres. Ketua Wantimpres Jenderal TNI (Purn) Wiranto menjadi pembina TKN Prabowo-Gibran. Anggota Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya juga jadi pembina. Anggota Wantimpres lainnya, Putri Kuswisnu Wardani didapuk sebagai penasihat.

Kemudian, ada nama Deputi Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Juri Ardiantoro yang menjadi Wakil Ketua Koordinator Strategis. Hanya saja, Juri per hari ini sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement