REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH--Penyidik Kepolisian Resor Aceh Barat memastikan kasus seorang mahasiswi bernama Noralita, bukanlah korban begal. Noralita ditemukan meninggal dunia di jalan raya di kawasan Ateung Teupat, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, pada 2 Oktober 2023.
“Kasus meninggalnya seorang gadis di Jalan Lintas Meulaboh-Woyla ini murni karena kecelakaan tunggal,” kata Wakapolres Aceh Barat Kompol Iswahyudi di Meulaboh, Senin (7/11/2023).
Menurut dia, fakta tersebut diperoleh berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik kepolisian setempat, serta berdasarkan pengakuan dari saksi. Kompol Iswahyudi mengatakan kejadian yang menimpa korban Noralita hingga meninggal dunia, terjadi saat korban bersama rekannya Lilis (20 tahun), selaku pengemudi sepeda motor yang selamat sebelumnya diduga karena korban menjadi korban pembegalan sehingga meninggal dunia di jalan raya.
Polisi yang melakukan penyelidikan dalam perkara tersebut kemudian menemukan fakta bahwa korban Noralita meninggal dunia bukan akibat dari tindak pidana kejahatan, melainkan murni kecelakaan tunggal saat korban Noralita berboncengan sepeda motor yang dikemudian oleh rekannya Lilis.
Kompol Wahyudi mengatakan rekan korban bernama Lilis mengaku kejadian rekannya meninggal tersebut murni akibat kecelakaan lalu-linttas. Menurutnya, Lilis sebagai pengemudi sepeda motor kepada penyidik mengakui pengakuan korban meninggal dunia saat melintasi kawasan Ateung Teupat, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada awal Oktober 2023 lalu hanyalah rekayasa rekannya.
“Saat ini korban panik dan takut dimarahi orang tuanya, kemudian rekan korban mengaku mereka menjadi korban begal,” kata Wahyudi.
Sementara itu, Lilis selaku rekan korban kepada awak media di Meulaboh mengatakan kejadian yang menimpa dirinya dan bersama rekannya Nora, merupakan kasus kecelakaan murni dan bukan akibat pembegalan atau perampokan. Dalam kasus ini, polisi juga turut mengamankan satu unit sepeda motor merek Scoopy, baju, jaket, telepon pintar, serta tas korban.